Percepatan Talud Abrasi PUPR Morotai Terkendala Anggaran
KADIS PUPR MOROTAI ABUBAKAR A. RAJAK |
MOROTAI, BRN – Upaya percepatan Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pulau Morotai membangunan talud penahan
ombak atau abrasi di Desa Usbar terkendala anggaran.
Dinas yang
dinahkodai Abubakar A. Rajak ini pun harus bersabar. Pasalnya,
Pemerintah
Provinsi Maluku Utara sampai saat ini belum mengakomodir usulan anggaran yang
diusulkan semenjak 2018 itu.
“ Persoalan
abrasi di Desa Usbar Pantai anggarannya sudah diusulkannya ke Pempeov namun
usulan itu tak di gubris,” kata Abubakar, Selasa (16/7).
Abubakar
mengakui upaya menangani abrasi itu sudah beberapa proposal diusulkan. Usulan itu
mengingat membutuhkan dana sekitar Rp 5 hingga 10 miliar bersumber dari APBN. “ Tahun ini diusulkan lagi. Karena APBD kita tidak
cukup untuk membiyayainya,” akuinya.
Dia mengemukakan,
kebutuhan dana ABPN untuk menyelesaikan talud tersebut sudah disampaikan ke
Bupati Benny Laos. Disisi lain, mahalnya biaya pihak ketiga atau kontraktor
membuat pihaknya mengambil langkah atau menggunakan sistim swakelola.
“ Dengan
swakelolah kita bisa hemat anggaran di kisaran 3 miliar rupiah. Misalnya talud di
Desa Buhobuho yang panjangnya 250 meter tapi butuh 10 miliar rupiah karena dengan
jasa kontraktor,” katanya.
Selain mengupayan
percepatan talud di Desa Usbar, pihaknya berencana menyediakan mesin atau alat
pemecah batu (brecker). Ini nantinya sekaligus mempermudah pekerjaan
menggunakan sistim swakelola.
“ Kalau
alat itu sudah ada, secara otomatis sudah bisa di pakai untuk proyek jalan
tani. Alat itu harganya Rp 400 juta, kita juga pasang di eksafator, jadi
kedepan semua proyek swakelola bisa jalan meski anggarannya kecil dibandingkan sistem
kontraktual,” pungkasnya. (fix/red)