Korban Meninggal Dunia Bertambah Lagi

Desa Gane Luar Paling Banyak Kerusakan
TERNATE, BRN – Korban meninggal
dunia akibat gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan terus bertambah. Data
terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara jumlah korban tewas menjadi 6 orang.
Data korban tewas yang
terdata itu mereka warga yang bermukim di daratan Gane, Pulau Halmahera. Korban
tewas sebelumnya Aisyah (50) asal Desa Ranga-Ranga, Aswar Mukmat (21) asal Gane
Dalam tewas tertimpa reruntuhan bangunan, dan Aina (58) asal Desa Gane Luar. Sedangkan
korban yang bari dilaporkan meninggal dunia diantaranya, Saima Mustafa (90)
asal Desa Nyonyifi meninggal di tenda pengungsian, Bibi Siang Kale (63) asal
Desa Gane Luar meninggal usai gempa, serta Segaf Gafur asal Desa Yomen.
Menurut BPBD,
hasil ini masih berupa data sementara. Tim terpadu dari Pemerintah Kabupaten
Halmahera Selatan, BPBD, Tim SAR, TNI/Polri dan berbagai unsur lainnya bergerak
di lokasi bencana untuk mendata jumlah kerusakan bangunan dan korban luka
akibat guncangan gempa tersebut.
Selain
korban meninggal, terdapat sebanyak 971 rumah di sembilan desa terdampak kerusakan
serta ratusan warga yang luka-luka, baik ringan maupun patang tulang. “ Satu korban
patah tulang atau luka berat yang terkonfirmasi adalah warga asal Tomara,
Kecamatan Bacan Timur Tengah,” ujar Sekretaris BPBD Malut Ali Yau.
![]() |
Kondisi di tenda pengungsian warga Desa Balitata |
Data sementara BPBD per Selasa (16/7/2019) menyebutkan
sebanyak 3.104 jiwa mengungsi tersebar di 15 titik atau lokasi. Selain itu BPBD
juga menyebutkan, fasilitas umum yang rusak itu 6 unit gedung sekolah, 1
gereja, 2 masjid, 1 polindes, 1 TPQ, 1 PAUD, dan 1 unit rumah guru. Sementara,
rumah warga yang rusak berat tersebar di Desa Ranga-Ranga 300 unit, Gane Luar 380
unit, Sawat 6 unit, Gaimu 10 unit, Kuwo 30 unit, Tanjung Jere 2 unit, Lemo-Lemo
131 unit, Liaro 22 unit, dan Desa Tomara 90 unit.
Kepala BPBD Maluku Utara Ridwan Saban mengatakan jumlah kerusakan
bangunan dan korban terus di data. Kemungkinan bisa
bertambah mengingat beberapa desa yang belum terdata.
Ridwan mengemukakan, belum terdatanya beberapa desa itu
termasuk kerusakan bangunan, korban, maupun jumlah pengungsi. “ Terkendala
akses dan jaringan. Sebagian desa Di Gane tidak ada jaringan telekomunikasi,”
katanya.
“ Tim BPBD provinsi dan TRC BNPB masih melakukan
asesmen, mendata tingkat kerusakan, jumlah pengungsi, dan hal lainnya yang
dibutuhkan pengungsi di Kecamatan Gane Barat dan
Gane Timur Selatan,” tambahnya. “ BPBD Malut juga sudah bangun posko lapangan di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat ”. (red)