Brindonews.com






Beranda Headline Pengeroyokan Berujung Maut, Polisi Terkesan “Cuek”

Pengeroyokan Berujung Maut, Polisi Terkesan “Cuek”

Keluarga saat memandikan zenajah korban, Jumat (10/8). Di sekujur
tubuh korban terdapat luka memar di sekujur tubuh korban dan luka di
pinggang korban 

SANANA, BRN– Satu dari empat tersangka pengeroyokan terhadap Murdimin
Fokatea di desa Falahu beberapa bulan lalu hingga saat ini masih buron. Sebelumnya,
polisi telah menetapkan empat orang tersangka dan tiga orang tersangka lainnya sudah
di tahan di rumah tahanan (rutan) Kelas ll B Sanana.





Sementara
korban pengeroyokan hingga saat ini belum sadarkan diri. Bahkan dalam kondisi
yang sudah tak sadar masih saja ada seorang pelaku datang dan menonjok wajah
korban. Akibatnya, Korban dilarikan ke RSUD Sanana untuk mendapatkan
pertolongan.

Beberapa
jam di rawat, korban menghembuskan nafas terakhirnya sekira pukul 11.00 WIT. Selanjutnya
korban dibawah pulang pihak keluarga di desa Fogi Kecamatan Sanana untuk
dikebumikan.

Meski
sudah mendapat laporan untuk melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban,
polisi seakan “cuek”. Keluarga korban dari desa Wai Ina mendatangi
kantor polres Kepulauan Sula dan membuat ulah barulah polisi melakukan
pemeriksaan terhadap jenazah korban.





Diketahui,
insiden pengeroyokan ini terjadi di desa Falahu. Saat itu korban menonton acara
pesta, tiba-tiba datang sekelompok pemuda dan menanyakan asal usul korban. Mendengar
pertanyaan tersebut, korban kemudian menjawab asalnya dari desa Fogi. Entah kenapa,
korban dokeroyok hingga tak sadarkan diri setelah mendengar jawaban korban.

Dari
hasil pemeriksaan polisi sebelumnya terdapat luka memar di sekujur tubuh korban
dan luka di pinggang korban. Polisi selanjutnya mengamankan alat bukti yakni,
satu buah batu, baju dan celana korban yang berlumuran darah, serta sepotong
kayu (lata).

Sementara
itu, anggota polisi, Lajaya Hamisi yang menengani kasus ini sebelumnya mengaku pelaku
penganiayaan yang masih buron itu sudah ditahan. Akan tetapi sampai sekarang pelaku
buron masih berkeliaran bebas alias belum ditangkap.





Terpisah, ayah korban, Mustamin
Fokatea, Jumat (10/8) kepada wartawan berharap para pelaku yang masih buron itu secepatnya
ditangkap dan di adili sesuai perbuatannya. Sementara itu Tante korban, Nurlia
Fokatea justru kecewa terhadap penanganan kasus yang di tangani Polres Kepulaun
Sula (Kepsul). Menurut Nurlia Polres Kepsul terkesan lambat menuntaskan kasus
ini. (onn/red).

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan