Brindonews.com
Beranda Daerah Kota Ternate Pemkot Ternate Gandeng Empat Perguruan Tinggi Rumuskan Kebijakan

Pemkot Ternate Gandeng Empat Perguruan Tinggi Rumuskan Kebijakan

Tatap muka Pemerintah Kota Ternate dengan empat perguruan tinggi di Maluku Utara untuk membahas desiminasi. Dalam hasil riset pihak kampus ditemukan beberapa pokok masalah yang akan dirumuskan dalam kebijakan Pemerintah Kota Ternate, satunya terkait hasil riset alifungsi trotoar dan pelayanan kesehatan kekurangan sumber anggaran.

TERNATE, BRN – Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah atau Bapelitbangda Kota Ternate bersama empat Perguruan Tinggi di Maluku Utara membahas rumusan kebijakan berbasis riset akademik. 

Kegiatan desiminasi alias pengabungan gagasan yang melibatkan akademisi yang masing-masing dari kampus Universitas Khairun Ternate, Universitas Muhammdiyah Maluku Utara, IAIN Ternate ditambah Politeknik Kesehatan. 

Sekretaris Daerah Kota Ternate Rizal Marsaoly mengatakan, kegiatan desiminasi melibatkan akademisi bertujuan untuk mematangkan kajian berbasis riset akademik. Data dan informasi yang valid dijadikan fondasi dalam proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. 

Setiap kebijakan yang tertuang dalam dokumen perencanaan seperti Renja APBD, RPJMD, Renstra, maupun Renja OPD, harus didasarkan pada riset dan kajian ilmiah yang kredibel.

“Kebijakan tanpa dasar riset akan sulit memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat. Karena itu, kami dorong seluruh perangkat daerah untuk memanfaatkan hasil penelitian sebagai referensi utama dalam menyusun program dan kegiatan,” kata Rizal, Selasa, 9 September. 

Rizal menyatakan, satu penelitian yang mendapat perhatian adalah kajian terkait pemanfaatan trotoar atau pedestrian yang dialihfungsikan. Temuan dimaksud mengungkap sejumlah faktor yang menyebabkan penyimpangan fungsi ruang publik. Dia kemudian meminta Dinas PUPR setempat dan OPD terkait untuk menindaklanjuti perihal dimaksud untuk disesuaikan dalam penyusunan kebijakan teknis.

Termasuk pelestarian Fala Kanci atau rumah tradisional khas Ternate yang mulai tergerus oleh perubahan. Dalam temuan penelitian menyebutkan kurangnya fungsi dan regulasi yang mengikat. Menurut Rizal, regulasi terkait kebijakan pelestarian budaya lokal dianggap penting untuk melindungi budaya lokal di Kota Ternate. 

Sisi lain, hasil riset Poltekkes Ternate turut menyumbangkan kajian di bidang kesehatan terkait efektivitas program dan layanan kesehatan masyarakat. Termasuk kebijakan anggaran yang harus mendapatkan perhatian serius. 

“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat dan didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. berharap hasil tersebut dapat diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan daerah,” jelasnya. (ham/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan