Lagi, Pemkab Morotai Disorot
Proses pembongkaran gedung UGD RSUD Morotai |
MOROTAI, BRN– Langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membongkar gedung
Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Daruba mendapat sorotan dari Aliansi Indonesia
Badan Penelitian Aset Negara (AIBPAN) Cabang Pulau Morotai.
Lembaga
yang dinahkodai, M Naim Umasangaji ini mempertanyakan alasan Pemkab Morotai membongkar
bangunanan tersebut. “ Bangunannya masih
layak dipakai, kok kenapa harus dibongkar, ini kan aneh,” ucapnya, Selasa
(7/8).
Naim
mengatakan bangunan boleh dibongkar dengan alasan tidak layak huni atau roboh karena
bencana alam seperti gempa atau tertimbun tanah longsor. Takutnya kata dia, bersamaan
gedung UGD RSUD Daruba itu bongkar dan ada pasien yang sakit parah lalu ditempatkan
dimana untuk diobati.
Terpisah
Kepala Badan Perencaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Abjan Sofyan saat
dikonfirmasi membenarkan adanya pembongkaran bangunan tersebut. Alasan gedung
itu dibongkar karena dibangun layak huni atau bangunan baru yang kualitasnya
lebih baik. “ Bangunan yang dibongkar
itu tipen D, dan akan diganti dengan
bangunannya yang tipenya lebih baik dari sebelumnya,” katanya.
Disentil
jika ada pasien yang berobat bakal berobat di RSUD, dia mengaku masih ada
bangunan lain yang telah disediakan untuk menampung pasien yang hendak
berobat. “ Teknisnya langsung saja ke
dokter,” sambungnya.
Sedangkan
sumber anggaran, mantan Sekda Halbar ini mengaku bersumber dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) senilai Rp 9 miliar. Selain Morotai menjadi tempat wisata, fasilitas
pembangunan pelayanan kesehatan juga harus layak. “ Misalnya rumah sakit. Jadi
orang yang berkunjung kemudian sakit pasti berobat di rumah sakit, kalau rumah
sakit atau ruangan UGD sekarang kan tidak layak, sehingga pemerintah mengambil
insiatif membangun bangunan baru yang lebih layak, karena bangunan baru ini
akan dilengkapi dengan fasilitas yang lebih lengkap,” terangnya.
Perlu diketahui, gedung
UGD tengah dibongkar itu dibangun pada tahun 2013 silam. Bupati Morotai saat itu masih dijabat Rusli Sibua. Sedangkan
sumber anggaran pembangunan UGD tersebut bersumber dari APBD senilai Rp 2,3 miliar.
(Fix)