Brindonews.com
Beranda Daerah KNPI Malut Gelar Diskusi Tematik Terbatas

KNPI Malut Gelar Diskusi Tematik Terbatas





Foto Bersama Usai Kegiatan

TERNATE, BRN Komite Nasional Pemuda Indonesia
(KNPI) Maluku Utara (Malut) kembali menggelar diskusi tematik terbatas dengan
tema “ Kebudayaan Lokal VS Kebudayaan Global Peran Media Social Dan
Pengaruhnya”. Kegiatan tersebut di helat di Royal Resto Selasa (20/03/2018)
Pukul 20:00 WIT.

Dalam
diskusi tersebut di hadiri dua narasumber kompetensi diantaranya, Najdamuddin
Ramly selaku Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya (Kemendikbud RI) dan Kapolda
Malut Brigjen Pol Drs. Achmat Juri, M. Hum, 
sementara yang memandu diskusi Dr. Syahrir Ibnu, dan Herman Oesman
selaku koordinator Fordista Malut, Serta di hadiri perwakilan OKP yang ada di Kota
Ternate.





“Diskusi
ini merupakan salah satu Aktivitas KNPI dalam melakukan kecerdasan
diskusi-diskusi cerdas dalam rangka untuk menggairahkan modal literasi kita di
Malut. Terutama pada kelompok-kelompok mudah cerdas untuk mendapatkan informasi.
KNPI sangat berkepentingan untuk menumbuhkembangkan suasana batin kepemudaan
dalam rangka menghadapi situasi- situasi dalam kategori tidak nyaman,”
Ungkap Thamrin Ali Ibrahim saat di wawancarai.

Lanjut
Thamrin diskusi saat ini sudah masuk episode ke tujuh dengan model diskusi yang
berbeda dan kehadiran narasumber ini, dimaksud memastikan menyiapkan strategi
untuk melakukan konsolidasi besar kepemudaan Malut untuk mendukung seluruh
upaya kegiatan-kegiatan terkait dengan pilkada. Dari pengalaman, KNPI Malut ingin
menyiapkan sebuah forum besar dalam waktu dekat, kami akan mendeklarasikan satu
keputusan kepemudaan malut yang dinamai manivesto pemudah. 

“Rangkaian
kegiatan sudah kita alihkan dalam tujuh bingkai strategi projek atau program
olehnya itu, outputnya terukur dengan jelas. ini juga sudah kami sampaikan ke
PLT Gubernur Malut, Kapolda, Bupati-Bupati dan Walikota, untuk mengsuport
dukungan kepemudaan Malut untuk mempertahankan situasi saat ini yang sudah
baik. Akibat dari pilkada kita bisa menjadi petaka baru dalam membangun
bangunan Malut” kata Thamrin.





Thamrin
menambahkan KNPI Malut akan mengandeng seluruh kegiatan organisasi di Malut
termasuk fornista yang di dalamnya adalah kalangan cendikiawan intelektual di
kampus yang kita shetup dalam bentuk fortista forum itu akan di pakai full
untuk produksi hasil-hasil diskusi sejumlah literature yang di produksi KNPI
dan fortista.

“Tujuan
dari diskusi ini Upaya mengembalikan situasi terutama pemudah yang cenderung
mempercayai hoax dan upaya kita untuk membentengi kepemudaan kita dari berita hoax
dan isu sarah” Ujar Thamrin.

Selaku
ketua KNPI Malut, Thamrin berharap terutama Polda Malut bisa melakukan
penegakan hukum dengan oknum menyangkut dengan berita hoax dan anti isu sarah
segerah di lakukan penegakan hukum dengan upaya untuk penyelesaian tidak hanya
dalam konteks pembinaan tetapi penaganan lebih maksimal adalah penegakan hukum
yang tepat, (Shl)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan