Brindonews.com
Beranda Daerah Kawasan Lelong Bakal Jadi Central Ekonomi dan Cagar Budaya di Ternate

Kawasan Lelong Bakal Jadi Central Ekonomi dan Cagar Budaya di Ternate

Nuryadin Rachman.





Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kota Ternate bakal menjadikan Lingkungan Lelong, Kelurahan
Makassar Timur, Kota Ternate Tengah, sebagai central ekonomi dan cagar budaya.
Nuryadin Rachman menyebut, kawasan seluas 2 hektare itu sedang dalam penataan
kawasan.

Nuryadin mengatakan
penataan kawasan yang dilakukan tersebut salah satunya perbaikan infrastruktur
jalan, termasuk penimbunan kawasan yang kategorinya masih kumuh. Kepala Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman atau Disperkim Kota Ternate ini bilang, penataan kawasan bertujuan mengintegrasi
satu sama lain.

“Kawasan kumuh
yang harus ditata oleh Dinas Perkim Kota Ternate berkisar 6 hektare, termasuk
didalamnya kawasan Dodoku Ali. Namun di tahap pertama ini kita tata dulu 2
hektar. Untuk Anggaran penataan kawasan kumuh semburnya dari APBN,” kata
Nuryadin, Kamis 4 Februari 2021.





Nuryadin mengaku
belum mendapat informasi warga yang menolak penataan kawasan kumuh tersebut. Mantan
Kepala Dinas Perindag Kota Ternate ini mengajak semua pihak untuk program nasional
dibawah kendali Direktor Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR itu.

“Mudah-mudahan
semua berjalan lancar. Karena memang untuk merubah satu kawasan kumuh menjadi
kawasan yang bersih itu butuh kerja sama dari pihak. Karena dari sisi
lingkungan, ini (lingkungan Lelong) banyak yang tidak layak huni. Tidak hanya penataan,
jalan jua di perlebar supaya kendaraan pengangkut sampah bisa menjangkau aspek
lingkungan dan persampahan. Sedangkan dari sisi keamanan, mungkin mobil pemadam
bisa akses ketika terjadi kebakaran,” ucapnya.

Lingkungan
Lelong, Kelurahan Makassar Timur, Kota Ternate Tengah, merupakan kelurahan
prioritas dalam program Kota Tanpa Kumuh atau KOTAKU.  Kompleknya permasalahan sampah, ditambah lagi
kontur geografi Kota Ternate yang merupakan kota pesisir, mengakibatkan sampah
cenderung menumpuk di kawasan yang berdekatan dengan pasar tradisional Hiegienis tersebut. (ham/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan