Brindonews.com
Beranda Headline Kalah di Morotai, Ketua DPC PDIP Diduga “mbalelo”

Kalah di Morotai, Ketua DPC PDIP Diduga “mbalelo”

 Ketua DPC PDIP Morotai Richard Samatara

MOROTAI, BRN – Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) mungkin tak bernasib baik di pemilihan kepada daerah
(pilkada) serentak tahun 2018 khususnya di Maluku Utara. Perhitungan suara atau
rapat pleno rekapitulasi terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pulau
Morotai oleh 4 (empat) pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur,
paslon yang diusung patrai PDIP yakni Abdul Gani Kasuba berpasangan dengan
mantan Bupati Halmahera Tengah (Halteng) dua periode, M Al Yasin Ali kalah
telak atas pesaingnya Ahmad Hidayat Mus (AHM). 

  





Menariknya, kekalahan Abdul Gani Kasuba dan M Al Yasin
Ali (AGK-YA) ini terjadi dibasis ketua DPC PDI-P Richard Samatara yaitu di desa
Daruba dan kaders partai PDI-P, Fery Lewasiwal di desa Sambiki Baru Kabupaten
Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Kini kekalahan AGK-YA makin beredar luas
diberbagai lapisan masyarakat. Munculnya kabar tersebut menyusul 2 (dua)
anggota DPRD aktif pulau Morotai itu diduga kuat balik haluan alias memenangkan paslon lawan.

Data yang berhasil dihimpun brindonews.com, pada pleno
rekapituasi di KPUD pulau Morotai, paslon yang diusung partai Golkar dan PPP
yakni Ahmad Hidayat Mus-Rivai Umar (AHM-Rivai) peroleh suara tertinggi dengan
perolehan 12.289 suara. Sementara AGK-YA diposisi ketiga dengan perolehan 4.889
suara, alias kalah satu peringkat dari paslon Burhan Abdurahman-Ishak Jamaludin
(Bur-Jadi).

“ Kami pertanyakan, kenapa di basis Fery Lewasiwal itu
AGK kalah telak, ini ada permainan Fery, karena yang bersangkutan sangat dekat
dengan Bupati Benny Laos, begitu juga Richard Samatara, kalah jauh
dikandangnya, istri pak Bupati dengan Richard itu saudara, jadi wajar kalau
Richard tunduk kepada Bupati,” ucap 
salah satu simpatisan PDI-P, Kamis (5/7).





Saat dikonfirmasi media ini, ketua DPC PDIP Morotai
Richard Samatara membantah tudingan tersebut. Richard mengatakan, hasil pilkada
dengan perolehan suara pada rapat rekapitulasi terbbuka oleh KPUD Morotai
adalah keputusan riil. “ Hasil pilkada harus terima, ada campur tangan (Bupati)
itu mungkin saudara yang dengar sendiri, kalau kalah menang di kandang sendiri
itu relatif, bisa saja lawan yang memang, jangan dilihat di satu desa saja, karena
di desa lain kami menang,” tandasnya.

Dia juga membantah intervensi Bupati Morotai untuk
memenangkan AHM-Rivai di pilkada. Menurutnya dia, secara keorganisasi
kepartaian, pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin untuk memenangkan AGK-YA
khususnya di Pulau Morotai. “ Kami tidak bisa terima kalau ada yang bicara
seperti itu, silahkan kalau beliau (Bupati) intervensi, tapi kami pastikan
sudah bekerja sangat maksimal, karena kami dapat 4000 suara,” tegasnya. (Fix)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan