Brindonews.com
Beranda News Jalan Oba Selatan Butuh Perhatian Pemprov

Jalan Oba Selatan Butuh Perhatian Pemprov

Kondisi jalan yang tak pernah di pikirkana Pemerintah Provinsi Maluku Utara

SOFIFI, BRINDOnews.com Meski sudah menghabiskan anggaran
miliaran rupiah untuk pembuatan jalan dan jembatan di  Kecamatan Oba Selatan akan tetapi hingga saat
ini kondisi jalan tersebut sangat memperhatinkan. 





Berikut
rincian anggaran dan progress kegiatan pembangunan jalan di Oba Selatan sejak
tahun 2014 hingga saat ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang disampaikan Kepala
Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Malut, Muhammad Abdul Kahar saat ditemui di ruang
kerjanya, Rabu (27/9/2017).

Kata
dia, sejak tahun 2014 pemerintah Provinsi Maluku Utara telah menganggarkan
senilai 14 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan di Kecamatan Oba
Selatan, mulai dari Desa Payahe hingga Desa Dahepodo.”Disana sudah mulai
dibangun sejak awal kepemimpinan Abdul Gani Kasuba sebagai Gubernur AGK, mulai
dari Payahe-Dahepodo untuk kegiatan perbaikan geometri sepanjang 2, 9 kilometer
dengan nilai Rp 2,9 miliar. Kegiatan Sertu sepanjang 5,2 kilometer dengan nilai
7,6 miliar dan kegiatan hotmix 9,7 kilometer dengan anggaran Rp 2,1 miliar,
kemudian pembangunan jembatan Tagalaya II dengan anggaran Rp 1,4 miliar,”
katanya.

Pemprov
 kembali menganggarkan pembangunan jalan dan jembatan pada tahun 2015
dengan nilai yang lebih fantastik yakni Rp 46,3 miliar. Anggara tersebut
digunakan untuk kegiatan pelebaran jalan di Payahe-Dahepodo hingga batas galian
buku mangga dengan anggaran senilai Rp 1,5 miliar. 





Sementara proyek peningkatan
jalan Payahe-Dahepodo dari DAK dengan anggaran Rp 24,5 miliar, untuk
pembangunan jalan di Payahe, Nuku dan Batulak Rp 9,8 miliar, “Total hotmix
sejauh 14 kilometer dan juga dibangun jembatan Ake Tagalaya III sepanjang 15
meter anggara Rp 4,5 miliar dan jembatan Ake Nuku dengan panjang 25 meter
anggaran 6 miliar,” ungkapnya.

Sementara
itu pada tahun 2016 tidak dianggarkan lagi, hingga tahun 2017 baru kembali
dianggarkan sebesar Rp 6,7 miliar untuk kegiatan hotmix 1 kilometer dan sertu 4
kilometer. (reza)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan