H-11 Ramadhan, Sembako di Pasar Morotai Meroket
Ilustrasi |
MOROTAI, BRN – Memasuki
hari ke-12 (duabelas) bulan suci ramadhan, Sembilan Bahan Pokok (sembako) di pasar
tradisional Pulau Morotai masih terbilang mahal. Kenaikan harga sembako ini
menyusul Dinas Perindustrian Perdagangan dan Usaha Kecil Menengah
(Disperindakop-UKM) Pulau Morotai meliris sejumlah sembako mengalami lonjakan harga.
Kepala Disperindakop-UKM Suryati Suaib mengungkapkan, penyebab melonjaknya harga
sembako ini karena minat konsumsi dan permintaan masyarakat melebihi daripada
stok yang ada di pasaran. Banyaknya minat untuk mengonsumsi biasanya memicu
naiknya harga sembako. “ Biasanya bulan puasa pasti harga sembako naik, karena
permintaan banyak sementara penyuplai sedikit, otomatis memicu naiknya harga,” ucap
Suryati belum lama ini
Selain faktor minat konsumsi dan permintaan lebih kata Suryati, kenaikan
harga sembako lantaran para penjual eceran yang biasanya membeli dari agen
untuk dijual kembali. Biasanya sistem transaksi semacam ini juga membuat harga
sembako ikut naik.
“ Lonjakan harga pada sembako itu diantaranya, gula pasir jenis kristal
kemasan premium dari Rp 14 ribu/kg naik menjadi Rp 15 ribu, telur ayam ras dari
Rp 55 ribu/rak naik menjadi Rp 58 ribu. Sementara cabai merah keriting naik Rp
60 ribu/kg dari harga sebelumnya Rp 50 ribu/kg, cabai rawit yang biasa dari Rp
20 ribu naik menjadi Rp 30 ribu,” katanya.
Lanjutnya, lonjakan harga juga terjadi pada bawang merah dan bawang putih. Bawang
merah naik harga dari Rp 45 ribu/kg menjadi Rp 60 ribu, demikian juga dengan
bawang putih. “ Kedua komoditas ini naik sebesar Rp 15 ribu/kg nya. Sementar tomat
naik dari Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 30 ribu,” jelasnya. (Fix)