DPRD Minta PDAM Optimalkan Sarana Air Minum

![]() |
Anggota DPRD Kota Ternate Mohdar Bailusy |
TERNATE, BRINDOnews.com
– Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kota Komisi II bersama direktur Perusahan Daerah Air Minum (PDAM)
Saiful Djafar, dan Lembaga Kajian Strategi Pembangunan Daerah (El-Kasped) Malut
serta beberapa akademisi Siang tadi
membahas jangka pendek PDAM bentuk Tim Reaksi Cepat agar bisa mengantisipasi
keluhan masyarakat, dan Perlunya di adakan forum pelangan agar bisa
menghubungkan antara pelanggan dengan PDAM saat terjadi kenaikan tarif.
Anggota Komisi II Dekot Mohdar
Bailusi kepada wartawan usai rapat di Ruang komisi II DPRD Kota Senin (7/8) mengatakan,
rapat ini merupakan respon dari laporan masyarakat yang akhir-akhir ini banyak
menggeluhkan kurangnya ketersediaan air bersih
di beberapa titik antara lain wilayah Kelurahan Kayu Mera bagian
belakang, Kelurahan Jerbus dan Kelurahan Kalumata puncak.
Komisi II memberikan
beberapa opsi kepada PDAM segera di realisasikan, jangka pendek PDAM bentuk Tim
Reaksi Cepat agar bisa mengantisipasi keluhan masyarakat, dan Perlunya di
adakan forum pelangan agar bisa menghubungkan antara pelanggan dengan PDAM saat
terjadi kenaikan tarif.
DPRD menyarankan agar PDAM
punya perencanaan perusaan (corporate pllan) untuk masa depan, sebab semenjak 2
tahun terakhir ini PDAM mengalami kerugian sekitar 6,7 Miliyar diantaranya tahun
2015 sebesar 2,7 Miliyar, tahun 2016 sebesar 1,5 Miliyar dan pada tahun 2017 ini
selama lima bulan terakhir mencapai 2,7 Miliyar. Maka harus ada perencanaan
yang baik agar dari sisi keuangan maupun pelayanan bisa membaik.
Lanjut dia, PDAM harus
melakukan konservasi air tanah di Kota Ternate dengan melibatkan semua pihak diantaranya
Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman, (PUPR), BLH serta masyarakat sebagai pelanggan. Konservasi ini untuk melindungi
sumber mata air yang masih tersedia, misalnya daerah ketinggian tidak lagi
membangun bagunan fisik sesuai dengan batasan yang sudah diatur dalam RTRW.
Direktur PDAM Ternate
Saiful Djafar manambahkan, akhir tahun 2017 Danau Laguna sudah bisa beroperasi dan
itu mampuh menyuplai 70 Liter air
perdetik yang bisa memenuhi 5000 sambungan pelanggan baru.
“Yang paling penting harus
ada kesadaran masyarakat dalam pengunaan air bersih terutama di daerah-daerah
yang selama ini tidak bermasalah dalam pelayanan untuk melakukan penghematan
pengunaan air”, ungkapnya. (riko)