Desak Polda Malut Tangkap Bupati Halut

TERNATE,BRN – Polda Malut di minta segara menangkap dan mengadili Bupati Halmahera Utara (Halut) Frans Maneri. Desak tersebut di sampaikan oleh Solidaritas Peduli Masyarakat Loloda, di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Malut, Senin (21/9/2020).
Kordinator Lapangan (Korlap) Ali Basalim Taufik menilai kalimat yang di sampaikan Bupati Halut, bahwa ” Loloda itu saya kalah lima tahun lalu, kita me pande tara bodoh sama deng dorang”. Kalimat tersebut membuat etnis Loloda tersinggung, sebab frasa kata “bodoh” yang mengarah pada etnis Loloda itu bersifat rasisme, yang bertentangan dengan undang-undang nomor 40 tahun 2008 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis.
Lanjut dia, sementara prinsip anti diskriminasi sebagaimana diatur dalam pasal 2 Universal Declaration of Human Rights. Apa yang dikatakan Bupati Halut Frans Maneri itu sudah mencoreng etnis Loloda. Olehnya itu Polda Malut segera menangkap dan mengadili Frans Maneri.
Sementara itu Putra Asli Loloda Ramjan Bakri mengatakan, tujuan kedatangan massa aksi di depan kantor Ditreskrimum Polda Malut mendesak agar Frans Maneri secepatnya di tangkap, dan juga meminta maaf kepada etnis Loloda.
Dirinya berharap Polda segara menyelesaikan masalah ini berdasarakan dengan undang-undang. Apabila tuntutan tersebut tidak di respon, massa aksi mengancam akan terus melakukan aksi hingga ada hasil yang memuaskan. (tim/red).