Dana Klaim BPJS Nakes RSUD Maba Belum Dibayar, Ini Kata dr. Calice Jackline
HALTIM, BRN – Sekertaris Daerah Kabupaten Halmahera Timur Ricky Chairul Richfat memastikan memanggil direktur RSUD Kota Maba dr. Calice Jackline. Pemanggilan tersebut untuk menanyai tunggakkan pembayaran dana klaim BPJS tenaga kesehatan RSUD Maba yang belum dibayar 5 bulan.
“Jasa BPJS semua kewenangan ada di BPJS dan pengelola RSUD. Nanti kami panggil dulu direktur RSUD jangan sampai BPJS yang belum lakukan pembayaran,” katanya ketika disembangi Brindonews di Kantor Bupati Halmahera Timur Senin kemarin, 21 Oktober.
Ricky mengatakan, dana klaim BPJS menjadi tanggungjawab sepenuhnya BPJS dan RSUD selaku pihak pengelola. Dana klaim BPJS nakes kata Ricky, biasanya pembayaran tepat waktu dan tidak menunggu lama apabila sudah diklaim.
“Karena dana klaim BPJS itu tidak masuk di RKUD pemda tapi dari BPJS langsung masuk ke RSUD dan dilakukan pembagian kemudian biasanya tidak menunggu lama, kalau sudah masuk pasti langsung dibagikan,” jelasnya.
Direktur RSUD Maba dr. Calice Jackline memastikan menyelesaikan dana klaim BPJS tenaga kesehatan sampai cleaning service yang ditunggak lima bulan.
“Terhitung dari Januari sampai Mei, karena pengklaiman baru sampai situ. Kita proses dianggaran perubahan karena itu semua kan masuk di KAS daerah. Kemudian sekarang sudah berproses jadi tinggal menunggu proses itu selesai saja,” ujar dr Calice ketika ditanyai Brindonews secara terpisah di RSUD Maba.
Pelaksana tugas Dirut Rumah Sakit Pratama Wasileo tersebut menyatakan, pembayaran bisa dieksekusi apabila data kehadiran selesai direkap dan perhitungan yang menggunakan sistem remunerasi sudah kelar.
“Semua perhitungan itu ada poin-poin yang harus dilihat kriterianya, misalkan kehadiran. Nah semuanya harus direkap satu persatu,” jelasnya.
Sistem pembayaran lanjut Calice, tidak merata tapi berdasarkan kualifikasi pendidikan dan profesi nakes. Besaran pembayaran dokter spesialis, dokter umum sampai cleaning service pun berbeda-beda.
“Jadi tidak serta-merta dibagi rata, tapi berdasarkan absensi kehadiran. Ada juga kualifikasi pendidikannya juga kan berbeda-beda, profesi juga berbeda ada dokter umum, spesialis sampai cleaning service pun dapat. Nah itu semua dihitung,” sebutnya. (*)