Antam Taat K3, Disnaker Catat Dua Perusahaan Jebol Insiden, PT FTM Paling Parah

HALTIM, BRN – PT. Aneka Tambang atau Antam UBPN Maluku Utara Unit Bisnis Buli di Halmahera Timur terbilang berhasil menekan angka kecelakaan kerja. Sejauh ini tidak tercatat di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat perihal kecelakaan yang dialami karyawan Antam.
Manager HSSE PT Antam UBPN Maluku Utara Unit Bisnis Buli, Ferry Barakati mengatakan, karyawan PT Antam tidak pernah mengalami fatalitas kecelakaan kerja. Peristiwa tersebut tidak ditemukan karena penerapan K3 terus didorong secara berkala.
“Kalau penerapan K3 di PT Antam khusus UBPN Maluku Utara dari tahun ke tahun terjadi peningkatan yang luar biasa baik,” kata Ferry usai sosialisasi K3 di SMA Negeri 2 Halmahera Timur, Desa Batu Raja Kecamatan Wasile, Sabtu, (25/1/2025)
Ferry menyatakan, tren tingkat kecelakaan kerja nyaris tidak ditemukan, itu sebab Antam mendapatkan penghargaan Good Mining Praktis bidang keselamatan dari Kementerian ESDM RI.
“Penilaian dari Kementerian ESDM bahwa kami di UBPN Maluku Utara sudah menerapkan K3 dengan sangat baik dan kami dapat penghargaan BNP Pratama,” ucapnya.
Suryo Probo Kusuma mengemukakan, sepanjang ini Antam terus berkomiten melakukan edukasi kepada karyawan dan masyarakat ditambah pelajar terkait pencegahan kesehatan dan keselamatan kerja dalam dunia industri tambang nikel.
Upaya penguatan sosialisasi K3 terus dilakukan untuk mencegah potensi kecelakaan. Upaya ini dilakukan secara kolaboratif bersama-sama agar bisa mendeteksi lebih dini kecelakaan saat bekerja.
“Kami sangat konsen sekali bagaimana K3 diterapkan di sana dari daerah operasionalnya sampai spotnya. Jadi kami banyak lakukan kampanye-kampanye yang berhubungan dengan K3. Lewat media sosial juga, tren di wa status, tren di tiktok ada, di cannel youtube juga ada di hssemalut,” jelasnya.
“Terus di internal Antam juga dua minggu sekali kami selalu mengirim poster terkait himbauan keselamatan, himbauan Kesehatan. Jadi itu merupakan agenda rutin harian mingguan bulanan sampai tahunan, itu selalu ada,” sambung Suryo.
Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Halmahera Timur Rachman Baidin menyentil kasus fatalitas insiden kecelakaan kerja perusahaan tambang di Halmahera Timur.
Menurut Rachman, dinasnya mencatat dua insiden kecelakaan kerja di Perusahaan PT Adhita Nikel Indonesia di Kecamatan Kota Maba dan PT Format Teknik Mandiri atau FTM di Subaim pada 2024 lalu. PT FTM kata dia, kasus fatality yang merupakan insiden dicatat paling para sampai menewaskan satu karyawan.
“Terkonfirmasi hanya dua kasus yang kami catat sepanjang tahun 2024. Kejadianya di PT ANI dan PT FTM di Subaim,” kata Mobon sapaan akrab Rachman Baidin ketika dikonfirmasi terpisa Brindonews melalui sambungan telpon Whatsaap Sabtu siang.
Data yang diperoleh Brindonews menyebutkan, kasus yang menewaskan karyawan PT FTM Faisal Kilwouw terjadi pada Rabu 25 September 2024 pukul 9.55 WIT di KM 1+000. Mendiang Faisal merupakan driver DT di departemen produksi.
Kejadian tersebut bermula, DT yang dikendarai Faisal mengalami fatality karena mengalami angin chamber DT kehabisan sehingga mobil melaju ke arah tanggul. Faisal kemudian melompat melalui pintu mobil lalu terseret ke kolong DT.
Rachman melanjutkan, urusan pekerjaan dan insiden menjadi tanggung jawab sepenuhnya pihak perusahaan yang mempekerjakan karyawan. Maka sudah mestinya kata Rachman, pihak perusahan lebih berhati-hati menerapkan sistem K3, terutama memastikan keamanan alat berat sebelum beraktivitas.
Disnaker lanjut dia, sudah berulangkali memberikan warning kepada masing-masing perusahaan dalam penerapan safety. Sistem ini harus di perketat penerapanya sehingga memastikan benar-benar alat berat dalam kondisi steril.
“Kami sudah berulang kali megingatkan kepada pihak perusaahn yang ada di Halmahera Timur terkait penerapan K3. Kami ingatkan supaya insiden tidak terulang lagi,” ucapnya (mal/red)