Brindonews.com
Beranda Daerah Anak Dokter Terserang DBD

Anak Dokter Terserang DBD

ILUSTRASI

MOROTAI, BRNvirus dengue yang ditularkan nyamukAedes Aegyptimulai menyerang sistem kekebalan tubuh anak-anak di beberapa desa di
Kabupaten Pulau Morotai. Menurut data Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pulau
Morotai, ada pasien penderita Demam Berdara atau DBD mendapat perawatan.

Direktur RSUD Pulau Morotai, Julius
Giscard Crons menjelaskan, enam pasien penderita DBD yang ditangani itu tehitung
Februari hingga November 2019. Rata-rata mereka masih anak-anak.





Para penderita tersebar di beberapa desa,
yaitu Wawama, Gotalamo dan Yayasan. Dari jumlah penderita menurut Julius, satu
diantaranya merupakan anak dari salah satu dokter. “Sesuai hasil diagnosa, mereka
semua dinyatakan positif DBD,” katanya, Kamis (28/11).

Julius mengatakan, dari enam pasein
itu sebagiannya sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah. Julius
sendiri tidak mengetahui jelas berapa pasein yang sudah dipulangkan. “Saya
belum tahu berapa orang, yang jelas sudah ada yang pulang, dan untuk hari ini
juga saya belum cek,” katanya.

Pihak rumah sakit belum memastikan
apakah enam kasus tersebut masuk kategori kejadian luar biasa atau KLB. Menurut Julius, penetapan





status KLB bukan kewenangan rumah
sakit, melainkan kewenangannya Dinas Kesehatan Pulau Morotai. “Kewenangan itu
ada di dinas kesehatan, silahkan koordinasi dengan kepala dinasnya. Karena tugas
rumah sakit hanya melayani orang yang sakit,” kata Julisu menjawab pertanyaan
wartawan. 

Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Daruba, Dr. Adil Makmur
mengatakan, jumlah penderita DBD yang di terima di Puskesmas Daruba sebanyak
tiga orang. Dari jumlah ini status mereka masih negatif. “Jadi kita langsung
bawa mereka ke RSUD. Jadi hasilnya nanti ditanyakan ke pihak rumah sakit,”
katanya.

Sebagai langkah antisipasinya, menurut Adil, pihak puskesmas bersama dinas
kesehatan sudah melakukan penyemprotan atau foging di desa-desa yang ditemukan DBD. “Hal itu dilakukan untuk
mengantisipasi jangan menular ke yang lain,” terangnya. (fix/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan