Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye Ampera Desak Kejari Lidik Proyek Rehabilitasi Kanal Kota Maba

Ampera Desak Kejari Lidik Proyek Rehabilitasi Kanal Kota Maba

HALTIM, BRN – Kejanggalan pekerjaan rehabilitasi kanal di Kota Maba perlahan dicium publik Halmahera Timur. Paket proyek yang dikerjakan CV. Lifhu Niha dan CV. Central Mahera ini menurut informasi, salah satu perusahaan ternyata milik orang dekat Bupati Ubaid Yakub.

Sekertaris Jendral Ampera Halmahera Timur, Muhibu Mandar merinci beberapa kejanggalan yang ditemukan. Ia mengatakan, proyek rehabilitasi kanal dalam Kota Maba yang melekat di Dinas Perkim itu diduga tidak sesuai nilai kontrak.





Proyek ini terdiri dari dua item pekerjaan, masing-masing Rp 1.030.300.000,00 dan Rp 1.322.000.000,00 yang bersumber dari APBD 2023. CV Lifhu Niha dan CV Central Mahera sebagai pemenang tender.

“Lebih aneh lahi bahwa volume dan kalender pekerjaan tidak tercatat di papan proyek. Terhadap temuan ini Ampera mendesak Kejaksaan Negeri Kabupaten Halmahera Timur segera selidiki miliaran rupiah ini,” katanya, Rabu kemarin.

Muhibu menyatakan, ada ketidaksesuaian antara item pekerjaan dan alikasi anggaran. Rehabilitasi yang hanya membersihkan rumput dan ranting pohon namun menelan anggaran hingga miliaran rupiah.





“Kami anggap tidak wajar. Ini kalau pembangunan kanal baru dengan anggaran sebesar itu masuk akal. Tapi ini beda, hanya membersihkan saja tapi anggarannya miliaran. Ini yang sangat tidak masuk akal antar pekerjaan dan penganggaran tidak sesuai,” katanya, Rabu, 16 Agustus.

Anggaran pembersihan kanal yang dinilai tidak wajar, lanjut Muhibu, harusnya menjadi perhatian Kejaksaan Negeri Halmahera Timur. Ia menduga, pekerjaan tersebut hanya akal-akalan dinas terkait.

“Ini hanya pembersihan saja kong anggaran sekian miliar, tidak masuk akal ini. Oleh sebab itu kami tegaskan ke Kejaksaan Negeri Halmahera Timur agar ini (Rehabilitasi kanal di Kota Maba) dilidik. Kepala dinas dan PPK harus dipanggil dan diperiksa,” terangnya.





Muhibu menilai, gelontoran miliaran rupiah untuk proyak yang tidak masuk akal itu membuat pengawasan DPRD lemah. Terutama badan anggaran DPRD.

“Ini juga termasuk pengawasan DPRD yang lemah. Dorang (DPRD) sudah sahkan anggaran tapi dengan sendirinya dorang tara mampu mengawasi. Ini yang perlu dipertanyakan adaapa di belakang anggaran sebesar ini. Harus jadi perhatian penuh kejaksaan. Dan bupati juga harus bertanggung jawab atas proyek rehabilitasi yang terkesan hanya pembersihan tapi bukan bangun baru,” katanya.

Bupati Kabupaten Halmahera Timur Ubaid Yakub dikonfirmasi ihwal rehabilitasi kanal di Kota Maba terkesan marah-marah. Gesturnya menunjukkan kalau proyek tersebut tidak perlu dikorek.





Menurut Ubaid, rehabilitasi kanal dalam Kota Maba yang diaggarkan melalui APBD 2023 untuk membersihkan kanal yang sudah tersumbat.

“Pemda baru kali ini membersihkan kanal. Kalau torang tidak bersihkan kan sudah terjadi penyumbatan-penyumbatan. Ngoni bisa bayangkan kalau di mana-mana terjadi banjir, kota ini tara banjir. Karena itu torang bersihkan karena gorong-gorong belum dibikin. Coba ngoni cek samua, kalau sudah ada gorong-gorong sapa yang mau membersihkan. Yang ada kan gorong-gorong sementara samua, ada yang sudah jebol” ucapnya.

Ubaid menyatakan, pembersihan dilakukan untuk menantisipasi terjadi banjir. Ubaid berdalih, apalagi beberapa tahun terakhir ini curah hujan tinggi.





“Begitu kanal dibikin tiga sampai empat tahun terakhir Kota Maba tidak pernah terjadi banjir. Padahal curah hujan dalam dua tahun terakhir ini sangat tinggi. Soal yang tadi (protes warga) ya kita maklumi karena masyarakat tidak tauh,”

Ubaid menganggap item pekerjaan rehabilitasi kanal dalam kota maba dianggap penting untuk mengatasi penyumbatan air dan banjir.

“Kalau tidak diperbaiki tersumbat kiri kanan, depe masalah disitu. Jadi berpikir yang secara holistic melihatnya tidak bisa mengikuti apa yang dilihat oleh masyarakat itu tida urjen, ooh itu menurut dorang (masyarakat). Okelah torang menghargai pendapat Masyarakat tapi kan Masyarakat lihat seperti apa yang torang lihat. Kalau bangun kan mahal skali jadi torang mengalirkan airnya dulu,” jelasnya. (tim/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan