Chan-Kasman Dorong IPM di Halut

TERNATE, BRN – Halmahera Utara
menjadi satu dari delapan kabupaten di Provinsi Maluku Utara yang akan
menggelar pemilihan kepala daerah atau pilkada
serentak di 2020 mendatang. Sejumlah nama pun mulai bermunculan menghangatkan
bursa bakal calon bupati dan wakil bupati, selain dari kandidat petahana Frans Manery. Yang terhangat saat ini, DR.
Kasman Hi. Ahmad dan dr. Chan dikabarkan menyatakan siap berpasangan untuk melawan
sang petahana.
Kondisi pendidikan di Halmahera
Utara belum menunjukkan kemajuan signifikan dan program pemerintah daerah yang belum
diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan, perekonomian, dan kesehatan serta
terindikasi buruknya kondisi pendidikan di Halmahera Utara (Halut) yang berdampak
serius terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) di Halut membuat mereka berdua
maju bertarung. Dalam mencoba keberuntungan pada kontestasi 2020 mereka
mengusung visi Mewujudkan Halmahera
Utara Yang Sehat, Cerdas, Terdidik dan Sejahtera.
Disambangi usai fit and proper testDewan Pimpinan
Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya atau DPC Gerindra Halmahera Timur, Sabtu
(30/11) di Hotel Grand Majang akhir pekan kemarin dr. Chan mengukapkan, motivasinya untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2020,
yaitu ingin lebih meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di Halut.
Chan mengemukakan, visi Mewujudkan Halmahera Utara
Yang Sehat, Cerdas, Terdidik dan Sejahtera itu disesuaikan dengan kondisi ril
Halut. Belum meratanya pelayanan kesehatan, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap
pendidikan dan kesehatan dan tingginya angka
kematian anak dan ibu menjadi dasar perumusan visi.
“Untuk
membangun sumberdaya manusia melalui pendidikan tentunya membutuhkan berbagai
unsur pendukung, terutaman sarana dan prasarana pendidikan. Begitu juga dengan
kesehatan,” katanya.
Kasman Hi. Ahmad mengatakan, indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi
ukuran maju tidaknya sebuah daerah. Derajat kesehatan yang terjamin, akses
pendidikan yang menjangkau di semua aspek dan pendapatan ekonomi masyarakat merupakan tiga
indikator yang harus didorong dalam memenuhi kesejahteraan suatu wilayah.
“Maka saya dan pak dokter
(dr. Chan) mencoba untuk mendorong kembali tentang sumber daya manusia yang
berbasis pada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Tanpa tiga ini, secanggi
apapun perencanaan dan secanggi apapun negara itu membangun daerah kalau tidak
ada pendidikan, kesehatan dan ekonomi tidak mungkin berhasil. Kita boleh
berlimpah ruah sumberdaya alam seperti di Halut, tapi kalau tidak di dukung dan
dikelolah dengan baik oleh sumberdaya
yang terampil,sumberdaya manusia (SDM)yang tersedia, sumberdaya alam (SDA)
tidak berarti apa-apa buat kita. Maka SDA itu harus dibarengi dengan
pengembangan SDM sehingga dia akan menjadi investasi bagi generasi yang akan
datang,” katanya.
Mantan Rektor
Universitas Muhammadiyah (UMMU) Ternate ini mengemukakan, angka partisipasi kasar perguruan
tinggi maupun pendidikan dasar dan menengah di seluruh Maluku-Maluku Utaramasih jauh di bawa rata-rata. Potret ini mengindikasikan rendahnya kondisi
pendidikan dan kesehatan masyarakat.
“ Kita di Halut tentu dengan
empat perguruan tinggi menunjukkan angka partisipasi kasar perguruan tnggi sudah
tinggi, bisa diatas 20 persen. Tapi yang menjadi problem adalah seperti apa
program yang berpihak yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendorong
percepatan SDM yang ada di daerah,” katanya.
“Kemudian untuk kesehatan saya pikir sama dengan pendidikan.
Tenaga kesehatan dan guru itu akan menjadi prioritas. Untuk melakukan pelayanan
tentu diikuti oleh perbaikan infrastruktur dan fasilitas pendukung lainya yang
akan diarahkan kesana,” sambungnya. (brn)