Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye Bupati Ubaid Tinjau Pembangunan RSUD Maba, Progres Pekerjaan Capai 89 Persen

Bupati Ubaid Tinjau Pembangunan RSUD Maba, Progres Pekerjaan Capai 89 Persen

Bupati Ubaid Yakub ketika mengunjungi untuk melihat progres pekerjaan RSUD Kota Maba. Ia didampingi Direktur RSUD Maba dr Chalice dan Manager Proyek PT Wijaya Karya Angga Eko termasuk Konsultan Manajemen Konstruksi, PT Ciriajasa Cipta Mandiri, Dwie Sukmono.

Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Maba yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya sudah mencapai progres pekerjaan 89 persen. Pengerjaan konstruksi banguna tiga lantai tersebut tersisa 0,11 persen alias tahap finishing.

Progres pekerjaan tersebut terkonfirmasi setelah Bupati Kabupaten Halmahera Timur Ubaid Yakub meninjau langsung untuk melihat pekerjaan dibeberapa ruangan pada Senin siang, 24 November.

Ubaid  mengatakan, pengerjaan RSUD Maba yang berawal pada peletakan batu pertama 9 Maret 2025 lalu oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin tersebut sudah hampir rampung seratus persen. Tersisa pada beberapa bagian yang masih tahap difinishing.

“Dari progress fisik yang saya kunjungi dari lantai ke lantai saya kira pekerjaan tinggal sedikit saja, kalau saya boleh berkesimpulan secara pribadi sudah selesai yang ada tinggal finishing, penambahan sedikit-sedikit dan dilengkapi dengan alkesnya sehingga apa yang kita harapkan kedepan bisa selesai,” kata Bupati Ubaid kepada awak media usai mengunjungi RSUD Maba.

Ubaid menyatakan, pembangunan RSUD Maba yang baru dibangun tersebut adalah salah satu paket kegiatan Qwick Win atau program Kesehatan Presiden Prabowo yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, salah satu Perusahaan BUMN. Menurut Ubaid, progress pekerjaan begitu cepat walaupun baru terhitung delapan bulan lebih alias belum berakhir masa kontrak.

“Secara umum selaku bupati saya memberi apresiasi kepada pimpina  project yang bekerja sangat luar biasa memberikan satu nuansa tersendiri di pusat pemerintahan di Kota Maba. Saya berharap dukungan kita semuanya, cita-cita dan harapan serta impian masyarakat bisa terwujud dalam waktu yang tidak lama lagi. Sehingga pelayanan Kesehatan kepada masyarakat sangat dirasakan manfaatnya,” ucapnya.

Konsultan Manajemen Konstruksi, PT Ciriajasa Cipta Mandiri, Dwie Sukmono menyatakan, pekerjaan akan diselesakan tepat waktu pada 25 Desember sesuai perjanjian yang diteken dalam dokumen kontrak. Pegerjaan tersebut dipercepat pada tahap finishing karena rencana akan diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Target yang kita peruhi terkait dengan kunjungan RI 1 seperti apa suasana di Kota Maba ini. Berikutnya adalah penyelesaian secara hukum kontraktual kita 25 Desember. Berikutnya juga ada alat Kesehatan utama yang akan masuk ke sini kita juga akan melayani,” jelasnya.

Manager Proyek PT Wijaya Karya Angga Eko mengemukakan, pengerjaan yang sudah mencapai 89 persen hasil dari dukungan semua pihak terutama pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Menurut Angga, pelaksanaan proyek dikerjakan yang bersumber dari APBN 2025 dengan nilai kontrak Rp 139 miliar lebih dengan kelender pekerjaan 294 hari tersebut dikerjakan seusi target.

“Ini kami menyisahkan pekerjaan-pekerjaan finishing arsitektur kemudian nanti testing-testing mechanical electrical instalasi electrical udara dan seterusnya. Jadi dengan sisah waktu ini kami upayakan kita kerjakan dengan semaksimal mungkin sehingga apa yang menjadi target kita selesai di 25 Desember,” ucapnya.

Angga menjelaskan, RSUD Maba yang dikerjakan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, mulai dari Cath Lab (Catheterization Laboratory) kemudian CT Scen dan dilengkapi ruangan-ruangan penunjang lain termasuk rawat inap dan juga beberapa ruangan lain. Fasilitas dimaksud diharapkan bisa meningkatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik di Halmahera Timur

Direktur RSUD Maba dr Chalice menambahkan, fasilitas Kesehatan RSUD Maba yang akan disiapkan oleh Kementerian Kesehatan meliputi CT Schan yang berfungsi untuk melihat isi dari tubuh manusia yang lebih dalam. Kemudian Cath Lab untuk bisa melancarkan peredaran darah dari jantung.

Kemudian mammografi yang berfungsi untuk mendeteksi penyakit kangker pada perempuan. Kemudian kamar operasi, ruangan ICU, Intensive Coronary Care Unit atau  ICCU untuk jantung dan ruangan rawat inap sesuai standar Kementerian Kesehatan. Kemudian rauangan hemodialisa untuk cuci darah khusus pasien penyakit ginjal yang sudah stadium akhir.

“Muda-mudahan bisa mengurangi rujukan bagi pasien yang komplikasi. SDMnya nanti dibantu oleh Kementerian Kesehatan jadi kami memang semua disuport oleh Kemenkes karena dari awal ini udah jadi komitmen Kementerian Kesehatan mulai dari alkesnya kemudian gedungnya dan SDM nya, pelatihan-pelatihan juga nanti dari Kementerian Kesehatan semua,” harapnya. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan