Bupati Ubaid Minta Guru Hindari Kekerasan Fisik Siswa di Sekolah

Tenaga pendidik dijenjang Pendidikan di Kabupaten Halmahera Timur diharapkan tidak mengambil hakim sendiri dengan kekerasan fisik kepada pelajar. Apalagi kekerasan yang diakibatkan hingga berujung salig lapor ke ranah hukum.
Itu sebab, guru harus berperan penting sebagai tenaga pendidik yang profesional agar bisa mencegah terjadinya kekerasan. Terutama bisa mengontrol emosi.
Pernyataan pencegahan kekerasan dilingkungan sekolah ini disampaikan oleh Bupati Ubaid Yakub ketika menjadi Inspektur Upacara pada Peringati Hari Santri Nasional di halaman MTS Negeri 1 Halmahera Timur di Desa Cemara Jaya, Kecamatan Wasile, Rabu, 22 Oktober.
Ubaid menitip pesan dimaksud kepada tenaga guru dijenjang sekolah di Halmahera Timur perihal tersebut ketika memetic Pelajaran dari beberapa waktu lalu kasus kekerasan kepala sekolah menampar siswa di Provinsi Banten yang viral di media sosial Tiktok.
Ubaid mengatakan, kehadiran satuan pendidikan yang aman bagi siswa akan menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya minat, bakat dan talenta dari masing-masing peserta didik baik di Pasantren maupun di sekolah umum.
“Menanggapi, belakangan ini viral khusunya kekerasan. Hari ini saya tegaskan bahwa tidak memberikan ruang sedikitpun terhadap kekerasan di lingkungan sekolah,” katanya.
Ubaid menyatakan, di sekolah, guru tidak diperbolehkan melakukan kekerasan kepada siswa siswi. Begitu juga sebaliknya, siswa tidak diperbolehkan melakukan kesalahan yang tidak wajar, sebab, sekolah punya aturan tata tertib yang wajib diikuti.
“Kita harus terapkan kedisiplinan di lingkungan sekolah, Karena itu, rekan-rekan guru, saya mengajak mari kita tegakkan disiplin, ahklak dan moral kepada generasi tanpa mencampur adukan dengan kekerasan,” katanya.
Ubaid berharap agar guru harus lebih cakap berkomunikasi antara siswa atau santri dan orang tua murid. Tujuanya agar tidak terjadi kesalah pahaman yang terjadi dilingkungan sekolah.
“Di momen Hari Santri Nasional ini, menjadi penekanan saya, tidak ada ruang kekerasan dilingkungan sekolah. Jadilah santri yang berilmu, bermoral dan menjadi kebanggan orang tua serta kebanggan daerah dan bangsa,” harapnya. (*)