Brindonews.com
Beranda News Maluku Utara Tingkatkan Siaga Bencana, Dikbud Malut dan Basarnas Teken Kerja Sama SPAB

Tingkatkan Siaga Bencana, Dikbud Malut dan Basarnas Teken Kerja Sama SPAB

Foto bersama Plt Kadikbud Malut, Abubakar Abdullah, dan Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani,

TERNATE, BRN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Ternate dalam rangka pelaksanaan program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Penandatanganan PKS yang digelar di Kantor Basarnas Ternate tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga sekolah dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Maluku Utara.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana yang dilaksanakan pada tanggal 14 hingga 16 Oktober 2025, bekerja sama dengan Basarnas.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, DR. Abubakar Hi. Abdullah, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama ini sangat penting mengingat posisi geografis Maluku Utara yang berada di jalur cincin api (ring of fire), sehingga memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi, tsunami, dan bencana alam lainnya.

“Satuan pendidikan harus menjadi tempat yang aman bagi peserta didik. Melalui pelatihan ini, kami ingin menanamkan kesadaran, keterampilan, dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana sejak dini,” ujar Kadikbud, 17, Jumat 17 Oktober 2025.

Menurutnya, dalam pelatihan SPAB tersebut, sebanyak 30 siswa dan 10 Orang guru Pendamping dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara mengikuti berbagai sesi pelatihan bersama tim Basarnas, meliputi simulasi evakuasi bencana, manajemen penanganan darurat, hingga dasar-dasar pertolongan pertama.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti dengan Dinas Pendidikan merupakan langkah strategis dalam membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah.

“Sekolah merupakan komunitas besar yang perlu memiliki kemampuan tanggap darurat. Kami berharap, setelah pelatihan ini, para peserta bisa menjadi agen kesiapsiagaan di sekolah masing-masing,” kata Iwan.

Lanjutnya, Program SPAB merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, tangguh, dan siap menghadapi bencana. Ke depan, Dinas Pendidikan Maluku Utara berencana memperluas pelatihan ke lebih banyak satuan pendidikan, terutama di wilayah rawan bencana. (*)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan