DKP Halsel Minta Masyarakat Jangan Tangkap Ikan Pakai Bom dan Bius

HALSEL, BRN – Lomba mancing Teluk Labuha yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 RI tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum edukasi bagi masyarakat pesisir.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Halmahera Selatan, Idris Ali, hadir sekaligus menyampaikan pesan penting kepada para nelayan.
Idris memberikan apresiasi kepada para peserta dan menekankan bahwa kegiatan semacam ini harus menjadi sarana mempererat silaturahmi sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian laut.
Lebih dari sekadar kompetisi, Idris mengingatkan agar aktivitas menangkap ikan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Ia menegaskan larangan penggunaan alat tangkap berbahaya yang berpotensi merusak ekosistem laut.
“Laut adalah sumber kehidupan kita bersama. Jika dirusak, maka kita sendiri yang akan menanggung akibatnya. Karena itu, mari kita menjaga laut dengan cara-cara ramah lingkungan,” tegasnya.
Idris berharap nelayan benar-benar meninggalkan praktik penangkapan ikan menggunakan bom dan bius. Menurutnya, metode tersebut selain merusak terumbu karang juga mengancam keberlangsungan sumber daya ikan di masa depan.
“Kami berharap nelayan di Halsel tidak lagi memakai bom maupun bius. Itu bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan masa depan laut kita,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti ancaman serius dari sampah laut. Kebiasaan buruk membuang sampah ke laut bisa menimbulkan kerusakan besar jika tidak segera dihentikan.
“Bayangkan jika setiap rumah tangga membuang satu kilogram sampah ke laut maka Dampaknya bagi ekosistem akan sangat besar. Karena itu, kesadaran kecil dari setiap keluarga akan memberi arti besar bagi kelestarian laut kita,” pungkasnya.
Ia pun berharap nelayan dan masyarakat pesisir terus meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan laut demi keberlanjutan mata pencaharian sekaligus warisan alam bagi generasi mendatang. (Al/Red)