Brindonews.com
Beranda News Gelaran FKNT 2022 Resmi Ditutup

Gelaran FKNT 2022 Resmi Ditutup

Wakil Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali saat memukul gong tanda penutupan gelaran FKNT 2022.


TERNATE , BRN
– Pelaksanaan Festival Kampung Nelayan Tomalou atau FKNT 2022 berakhir sudah. Gelaran
bertajuk “menjaring kekuaran diatas sampan” itu resmi ditutup yang ditandai
dengan pemukulan gong oleh Wakil Gubernur Maluku Utara, M. Al Yasin Ali, Senin
malam, 14 Maret 2022.
 





Al Yasin Ali dalam sambutannya
mengatakan, FKNT 2022 merupakan salah satu wujud nyata menampilkan kearifan
budaya lokal. Terselenggaranya acara ini tak lepas dari semangat gotong royong
masyarakat nelayan di kampung nelayan Tomalou.

“Kunjungan bapak menteri dan rombongan
pada pembukaan festifal hingga ke sejumlah kabupaten dan kota telah menyerap
banyak aspirasi masyarakat. Kita berharap kementerian kelauatan dan perikanan
akan mewujudkan harapan kita,” kata manta Bupati Halmahera Tengah itu.

Kader PDIP Maluku Utara ini
menambahkan, suksesi FKNT juga membawa dampak positif. Salah satunya membangun
Sentra Perikanan Terpadu berupa pembangunan Pabrik Es, cool storage Portabel 30
Ton, Tempat Pemasaran Ikan dan Dermaga mini.





“Program Kementerian Kelautan dan Perikanan
RI tentang Kampung Nelayan Maju (KALAJU) didanai melalui APBD tahun 2022,” ucapnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Maluku Utara, Abdullah Assagaf mengatakan, FKNT merupakan mesin pendorong
pertumbuhan perekonomian nelayan.

Pembangunan Sentra Kelautan dan
Perikanan Terpadu (SKPT) Tomalou yang ditandai dengan peletakan batu pertama,
oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat pembukaan
merupakan titik balik atas kebangkitan sektor perikanan di Kelurahan Tomalou
Kota Tidore.





Juga bertujuan melestarian historis
sekaligus menjadikan alat pengikat bagi generasi kekinian mengenal jati diri
Tomalou sebagai kamoung nelayan.
 

“Karena itu, FKNT bukan sebagai ajang untuk hura-hura,
tapi sebagai ajang silaturahmi sesama nelayan yang bisa menumbuhkan ekonomi
nelayan. Pemutaran roda ekonomi nelayan dan meningkatkan daya saing menjadi
tujuan lain serta menjadikan media dalam mendiskusikan permasalahan kompleks
yang dihadapi nelayan, baik hari ini maupun ke depan,” katanya. (red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan