Brindonews.com
Beranda News SAPMA Tolak Penggusuran lapak Bandara

SAPMA Tolak Penggusuran lapak Bandara

SPMA Gelar Aksi Di Sreal Bandara Babullah Ternate





TERNATE, BRINDOnews.comSatuan Pemuda Pancasila Provinsi Maluku
Utara (Sapma), Senin (25/9/2017) gelar aksi di areal Bandara Babullah Ternate
terkait dengan penggusuran ruang/lapak lokasi bandara Serta Konsesi Penerimaan negara
Bukan Pajak(PNBP). Bukan hanya Bandara Babullah akan tetapi juga di RRI.

Kordinator  Aksi Rusdi Nurdin dalam orasinya, pengusuran lapak/ruang,
merupakan suatu tindakan yang tidak berpihak kepada para pengusaha lokal. Konsesi
tersebut bertentangan dengan Permenhub No. 18 Tahun 2016 tentang petunjuk
pelaksanaan jenis tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang itu berlaku
pada Dirjen Perhubungan Udara pada pasal 18 ayat 1,” ujar Nurdin kepada
wartawan usai dari orasinya.





Menurutnya, misalkan ketika pendapatan operasional pengguna lapak diareal udara
Bandara Sultan Babullah perbulannya senilai Rp 9 juta, bila dikalikan 5% yakni
senilaiRP 450 (Empat ratus lima puluh ribu rupiah), sedangkan patokan
konsesinya per bulan RP 2 juta. Jadi apabila pengguna ruangan atau lapak itu
memiliki pendapatan perbulannya Rp 40 juta, itu bisa-bisa saja, untuk dinaikan.

“Kebijakan ini tidak rasional bila pengguna lapak, memperoleh omset per
bulan itu Rp 40 juta. Jadi langkah yang dilakukan Saeful Bahri, ini sangat
bertentangan, bahkan mencekik leher para pengusaha tersebut, tanpa memikirkan
bagaimana pengguna lapak kecil tanpa memikirkan bagaiman pengguna lapak itu
memutar modal serta belanja ulang atas usaha yang digeluti selama bertahun-tahun
itu,” papar Nurdin.

Nurdin mengatakan, penggusuran juga
akan dilakukan, dan itu akan pengusaha lapak lokal akan disingkirkan. Maka
mereka tidak akan lagi mengadu nasib ditempat tersebut. Jadi yang akan
ditempati ruangan tersebut adalah para pengusaha Roti O Strabukcks dll. Jadi
apa yang menjadi kebijakan Saeful tidak ada sisi keadilan serta memarjinalkan
pengusaha lokal, katanya.  





“Ada lima tuntutan kami,
diantaranya Menolak lelang ruangan atau lapak di bandara udara Sultan Babullah
Kota Ternate, Meminta kepada Kepala bandara Saeful Bahri, agar konsesi 5%
sebagai acuan formal dalam pengelolaan sewa-menyewa ruangan yang didasarkan
pada pendapatan operasional pengguna ruangan yang ada diarea bandara, Meminta
kepada sudarah Saeful Bahri, agar konsisten dalam mempertahankan pengusaha
lokal yang sementara ini menggunakan ruangan sebagai lapak atau kantin. 

Selanjutnya, apabila pernyataan sikap
ini tidak diindahkan, masa aksi mengancam bakal kemabli dengan jumlah yang
lebih banyak lagi dan memboikot aktivitas di Bandara Babullah, (MI)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan