Brindonews.com
Beranda Daerah DPC PDIP Kota Tikep Polisikan Khotib Jumat

DPC PDIP Kota Tikep Polisikan Khotib Jumat





Foto; Pengurus DPC PDIP Kota Tidore Kepulauan Saat Mengunjungi Polres Tikep

TIDORE, BRINDOnews.com – Dewan Pengurus Cabang
Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (DPD-PDIP) akhirnya melaporkan tindakan
oknum Khotib berinisial WU alias Wahid kep pihak yang berwaji.

Tindakan oknum Khotib sengaja
mencemarkan nama baik PDIP saat memebrikan khotba Jumat belum lama ini di
Masjid raya Nurul Yakin. Dalam khotba tersebut Khatib mengeluakan kalimat yang
tidak terpuji dan berbaur provikatif terhadap PDIP Kota Tidore kepulauan.





Akibat materi ceramah yang
bernada provokatif itu, membuat jamaah sholat jumat menjadi resah.

Selain tersinggung mendengar
perkataan yang di keluarkan khotib Jumat itu. Ketua DPC PDI-Perjuangan Kota
Tikep  akhirnya melaporkan kasus
perbuatan tidak menyenangkan ini ke Polres Tidore Kepulauan, pada Jumat
(8/12/2017).

Hal itu dibenarkan Ketua DPC
Partai PDIP Kota Tikep, Ahmad Ishak saat ditemui wartawan di Polres Tikep usai
melaporkan khotib  jumat  ke SPKT Polres Tikep.





Menurutnya, dalam materi
khutbah Jumat yang di bawakan oleh khotib  jumat berinisial WU itu bernada
provokatif yang dilaporkan.

” Beliau (WU alias Wahidin)
 menyampaikan materi khotbah kurang lebih 3 kali menyebutkan nama Partai
PDI-Perjuangan, karena diawal materi WU menghimbau kepada masyarakat agar tidak
memilih partai  PDI-Perjuangan, karena partai PDI-Perjuangan ada kader
partai  yang menulis buku dengan judul “Aku Bangga Menjadi Anak PKI” dan
dia (WU) juga mengharamkan masyarakat Gurabati memilih partai PDI-Perjuangan,
bahkan WU dalam khutbah kembali mengintruksikan kepada masyarakat untuk jangan
memilih Partai PDI-Perjuangan karena Partai PDI-Perjuangan adalah sarangnya
Komunis,” beber Ahmad Ishak.

Kata Ahmad, tiga statemen
tersebut, saya atas nama pimpinan partai setelah mendapat izin dari ketua DPD
PDIP Maluku Utara dan Korwil DPP PDIP wilayah timur, saya kemudian
diinstruksikan untuk melapor ke polres” tegas Ahmad.





Tak hanya itu, Ketua DPC
Partai PDI-Perjuangan Kota Tikep, Ahmad Ishak yang juga mendengarkan langsung
nada provokatif yang disampaikan WU pada khotbahnya, karena yang bersangkutan
juga menjadi jamaah pada shalat Jumat di Masjid Nurul Yakin Gurabati siang tadi.

Terpisah, Kapolres Tikep AKBP
Azhari Juanda S.IK. mengimbau kepada masyarakat Kota Tidore agar harus
berhati-hati dalam penyampain soal apa pun entah itu pada konteks agama atau
politik.

“ Kita harus mampu
memposisikan diri, kalau mau menjelaskan soal politik harus pada di tempatnya,
kalau untuk di mimbar mesjid ini kan tidak bagus, karena ini mesjid dan tempat
orang-orang untuk melakukan sholat. Jadi tidak sepantasnya kita
menginplementasikan soal politik di masjid,” ungkap Kapolres Tikep kepada wartawan.





“ Intinya kita harus saling
menghargai sesama manusia, walau pun beda pilihan. Namun pada intinya kita
semua sama tidak ada manfaat untuk kita salin menjastis satu sama lain,”
sambung Kapolres. (red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan