Rencana Pembangunan Smelter Ditolak Warga

![]() |
SOSIALISASI: Pemateri dari PT Trimega Bangun Persada saat mensosialisasi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) rencana pembangun smelter di Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan. |
TERNATE, BRN
– Rencana perluasan area PT. Trimega Bangun
Persada membangun fasilitas
pengolahan hasil tambang (smelter) baru mendapat penolakan dari
warga Desa Soligi Kecamatan Obi Selatan, Halmahera Selatan (Halsel). Penolakan rencana
pembangunan smelter seluas 70 (tujuh
puluh) hektar ini setelah warga Desa Soligi mengikuti sosialisasi dan
konsultasi publik oleh PT. Trimega Bangun Persadadi Desa Soligi Kecamatan
Obi Selatan, Rabu (19/12) kemarin.
Menurut warga, rencana perluasan areal seluas Tujuh Puluh hektar untuk penempatan pembuangan residu nikel (lumpur)
ke laut di bagian basin atau cekungan
laut dan wilayah darat itu semakin memperparah lingkungan.
“ Rencana perusahaan akan membuka smelter baru dengan tujuan mengelola kadar nikel yang
rendah, tapi itu hanya berdampak pada kami.Kami
menolakrencana itu,” ucap warga.
Ketua Forum Akademisi
Kepulauan Obi (FORAPO) Provinsi Maluku Utara, Alwi La Masinu kepada Brindonews.com menuturkan, setelahmendengarpemaparan materi dari
narasumber, para
warga bersepakat menolak rencana perluasan lahan pembangunan smelter yang kedua di tahun 2019 nanti.
“ FORAPO Malut bersama warga Desa Soligi
Kecamatan Obi Selatan menolak rencana pembuangan
limbah atau bahan berbahaya dan beracun (B3) yang
dilakukan PT Trimega Bangun
Persada,” tegas Alwi melalui keterangan tertulisya,
Sabtu (22/12) malam tadi.
Alumnus Fakultas Teknik Geologi Unhas Makassar
mengatakan, selama ini warga Soligi sudah merasakan gejala-gejala dampak dari
kerusakan lingkunganbaik di darat maupun
di laut.PT Harita Grup juga harus bertanggungjawab
dalam penyaluran dana Corporate
Social Responsibility (CSR) karena
tidak sesuai kenyataan di lapangan, di tahun 2018 dana CSR juga tidak
tersalurkan kepada masyarakatdi lingkar tambangsehingga menghilangkan kepercayaan masyarakat setempat
saat ini.
Selain itu, PT Harira Grup harus fokus pada penerimaan tenaga kerja lokal baik yang berasal dari Pulau
Obi maupun di luar dari Pulau Obi. “ FORAPObersama warga Desa Soligi memiliki
komitmen yang sama dan tetap menolakperusahaan yang akan beroperasi di wilayah areal Desa Soligi. Penolakanini dengan
mempertimbangan aspek kerusakan lingkungan dan generasi soligi di masa akan
mendatang,” katanya. (brn/red)