9 Jenis Bencana Mengancam Ternate

Kepala BMKG Ternate: Respon Masyarakat Mengenai Tanggap Gempa
Sudah Bagus
![]() |
ILUSTRASI |
TERNATE, BRN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memandang
tingkat kesiapsiagaan gempa atau respon masyarakat Kota Ternate terhadap
evakuasi mandiri mengalami progres.
Hal itu dilihat dari parameter pasca gempabumi magnitudo 7.0
pada Minggu (7/7) beberapa waktu kemarin. Menurut BMKG, upaya masyarakat
Kelurahan Kalumata, Gambesi dan Sasa menyelamatkan diri di dataran tinggi
adalah satu contoh respon tanggap gempa.
“
Respon masyarakat mengenai tanggap gempa sudah bagus, kalau untuk tanggap
peringatannya masih perlu sosialisasi lagi,”
kata Kepala BMKG Ternate Kustoro Hariyatmo usai mengisi materi di acara Coffe
Break Forum Pengurangan Resiko Bencana Kota Ternate di Home Coffee Studio,
Jumat (12/7).
Kustoro mengatakan, ada tiga tanggap gempa
yang perlu diketuhui baik masyarakat maupun pemerintah, yaitu tanggap gempa,
peringatan, dan evakuasi. Tanggap gempa adalah kondisi dimana masyarakat
mengevakuasi di tempat atau keluar rumah menjauhi bahaya terkena runtuhan
bangunan, menjauhi pantai dan tepi sungai dengan cara mewaspadai gempa bumi kuat atau
berlangsung lama yang dapat memicu tsunami dalam waktu singkat.
Tanggap kedua, lanjutnya, yakni tanggap
peringatan dengan cara segera mencari dan mendapatkan informasi peringatan dari
BMKG dan pengumuman resmi lainnya. Sedangkan tanggap ketiga yakni segera
melakukan evakuasi ke lokasi aman setelah gempa bumi dan menerima peringatan
tsunami.
“ Evakuasi mandiri saat menghadapi bencana
seperti gempa bumi sangat penting. Ini sangat agar bisa meminimalisasi dampak
yang diakibatkan jika fenomena alam itu terjadi,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota
Ternate Seh Abbas mengatakan, mengingat di Ternate terdapat 9 jenis bencana
dari total 12 jenis bencana di Indonesia, maka penyusunan rencana kontijensi (rekon) bencana
sangat penting. Karena, bisa menjadi dokumen panduan bagi daerah jika terjadi
suatu bencana diwilayahnya.
“ Kita baru punya renkon Gunung Gamalama, dan masih banyak
renkon belum di buat. Idealnya tiap jenis bencana harus punya renkon
masing-masing, Insyah Allah kedepan akan dibuat renkon stunami dan pemasangan
jalur evakuasi,” katanya.
Dijelaskan, selain
memerlukan anggaran, butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan penyusuan
renkon. Perlu penetilian dan kajian khusus. “ Mudah-mudahan usulan anggaran
tahun ini di terima. Kita bukan pengambil kebijakan, butuh dorongan teman-teman
media sehingga kedepan Ternate punya renkon stunami sekaligus jalur
evakuasinya,” ujarnya. (ko/red)