4 Menteri Bersama Pemda Bahas Percepatan Pembangunan Maluku Utara
Rapat Kordinasi pengembangan wilayah dan percepatan infrastruktur di Provinsi Maluku Utara |
SOFIFI, BRN —Dalam rangka percepatan pembangunan strategis kawasan khusus ibukota sofifi, Menteri Marves Luhut Binjar Panjaitan didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri ATR/Kepala BPN RI Sofyan Djalil bersama Pemerinta Daerah Provinsi Maluku Utara menggelar Rapat Koordinasi Pengengembangan Wilayah dan Percepatan Infrastruktur Provinsi Maluku Utara,
Rapat tersebut beretempat di Aula Nuku Kantor Gubernur Maluku Utara, selasa (22/6/2021).
Dalam rapat tersebut, Menko Marves, Luhu Bismar Pandjaitan mengtakan rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan beberapa waktu yang lalu, yakni pengembangan kotabaru Sofifi sebagai mejer projet sesuai amanat dari RPJM 2020-2024, UU 46 tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Maluku Utara atau permohonan terkait tentang PP tentang kawasan khusus.
Luhut menyampikan dalam pengembangan wilayah dan percepatan infrastruktur Provinsi Maluku Utara pada tanggal 2 juni lalu, Mendagri telah menyampaikan ada kesepakatan pembentukan kawasan khusus ibukota Provinsi Maluku Utara yang di hadiri Gubernur Malut, Bupati Halmahera Barat, Walikota Tidore Kepulauan, Sultan Tidore, perwakilan kesultanan Ternate serta tokoh masyarkat dalam forum tersebut.
Kata Luhut, Menteri ATR/Kepala BPN akan mendukung terkait dengan tata ruang untuk pengembangan kota sofifi setelah PP kawasan khusus di sahkan. Kemudian Mentri perhubungan menyampikan terkait pengusulan bandara baru sebaikanya tidak dilakukan karena sudah ada bandara kuabang kao, dengan memperlebar akses jalan dari kuabang kao- sofifi sepanjang 80 Km sehingga dapat dicapai dengan secepatnya.
Kawasan infrastruktur strategis disekitar kota Sofifi meliputi kawasan strategis kawasan industri, bandar udara serta pelabuhan yang berada disekitar kota Sofifi, seperti sekolah, peningkatan rumah sakit umum, perumahan serta pasar tradisonal dan modern.
Selain itu, Gubernur Maluku Utara KH.Abdul Gani Kasuba, Lc menyampaikan terima kasih kepada ke empat Menteri yang telah membantu Pemerintah Daerah dalam membangun rumah dinas pegawai, pelabuhan serta bandara. Serta meluangkan waktu untuk berknjung ke Maluku Utara dalam rangka melakukan rapat koordinasi kaitan dengan pengembangan wilayah dan percepatan pembangunan di Maluku Utara.
Sementara itu sekertris Daerah Maluku Utara Drs. Samsuddin A. Kadir dalam juga mengatakan major projet kota baru ini diharapkan tidak terlewatkan tanpa pembangunan yang berarti, sehinga ada kesepakatan antara Gubernur, Bupati Halamahera Barat dan Walikota Tidore mengusulkan kepada menteri dalam negeri agara wilayah sofifi dijadikan sebagai kawasan khusus.
“Untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ibukota provinsi, layaknya sebuah kota maka harus membutuhkan 2.433, 22 H, sehingga kawasan-kawasan yang nantinya dibangun infarsrtuktur pemerintahan, transportasi logistik, pendidikan, perumahan dan kawasan pemukima, mitigasi bencana, rekreasi, kesehatan serta pengembangan ekonomi SDM.
Sekda juga berharap bahwa apabila kota Sofifi sudah di bangun maka akan menjadi kota sentral karena berada dalam posisi tengah dalam pulau halamhera.
Tito Marnavia mengatakan, 22 tahun Sofifi seharusnya mejadi pusat pemerintahan provinsi ini belum berkembang, ini merupakan salah satu persoalan tentang tumpah tindihnya kewenangan penanganan masalah sampah, kemudian pengaggaran dari kementrian lembaga untuk membantu mengembangkan kota Sofifi tidak memiliki landasan hukum yang kuat sehingga pengembangannya tertahan.
“ Situasi pemerintahan tidak stabil sehingga berakibat pada proses pembangunan dan mempengaruhi iklim berusaha. Banyak fasilitas yang tidak mencukupi seperti perumahan ASN, Polda, Korem serta fasilitas pendidikan dan kesehatan. Sehingga Presiden Jokowi menugaskan agar secepat mungkin permasalahan sofifi di selesaikan Sehingga sofifi dapat beroperasi menjadi ibukota provinsi yang betul-betul efektif”,urai Tito
Terpisah Menteri ATR/ Kepala BPN Sofyan Jalil menyampaikan, menyagkut sofifi adalah bagimana tata ruang pemda maluku utara dan RT/RW Tidore kepulauan harus diprioritaskan, masterplan kota baru sofifi harus di siapkan dan dirumuskan dalam tata ruang dan RDTR.
Sekedar diketahui, Hadir dalam Rakor tersebut yakni Wagub Malut, Forkopimda Malut, Bupati Halbar, Walikota Tidore Kepualaan, sejumlah Staff Khusus Kementrian, dirjen, OPD Provinsi Maluk Utar serta tamu undangan lainya (brn)