Tahun Politik, AGK Berharap Moment Idul Fitri untuk Memaafkan

![]() |
Calon Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba Saat Disambut Warga |
TERNATE,BRN –
Umat Islam di seluruh dunia tinggal menghitung hari saja untuk menyambut Hari
Raya Idul Fitri 1439 H. Hal sama juga ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat
muslim di Maluku Utara (Malut) yang pada moment hari kemenangan ini bertepatan
dengan pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018.
Calon Gubernur (Cagub) yang
diusung oleh PDI Perjuangan, PKPI dan Partai Perindo Abdul Gani Kasuba (AGK)
mengatakan momentum Hari Raya Idul Fitri merupakan saat yang tepat bagi
masyarakat Malut untuk saling memaafkan. Dalam beberapa bulan terakhir, di
tengah-tengah masyarakat bisa saja terjadi saling mencela dan berdebat hingga
membuat sakit hati karena memiliki perbedaan sikap politik mendukung salah satu
pasangan calon (paslon).
“Makna Idul Fitri
yakni kembali ke fitrah atau suci. Untuk itu diharapkan seluruh masyarakat
untuk bisa membuka pintu maaf sebesar-besarnya karena mungkin pernah menyakiti
satu sama lainnya berkaitan dengan Pilgub Malut 2018,” kata AGK, Selasa
(12/6/2018).
AGK yang maju berpasangan
dengan M Al Yasin Ali (YA) dan bernomor urut tiga ini meminta selain saling
memaafkan, masyarakat juga harus tetap menjaga keharmonisan, kerukunan dan
keamanan pada saat Hari Raya Idul Fitri yang berbarengan dengan Pilgub Malut.
Sehingga saat pilgub selesai, siapapun pemimpinnya nanti kegiatan pembangunan
dan perekonomian di Malut bisa langsung berjalan dengan cepat.
“Tanpa ada keinginan
dari diri sendiri sangat sulit adanya saling menjaga keharmonisan, kerukunan
dan keamanan. Di hari raya nanti, mari kita membuka pintu hati diri sendiri
agar pesta demokrasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, AGK juga
berharap kepada umat muslim di Malut dalam momentum Idul Fitri untuk lebih
dekat dengan Allah SWT. Ia mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan ibadah
seusai bulan Ramadan, karena banyak manfaat yang didapat masyarakat selama
menjalankan ibadah puasa.
“Berkumpul dengan
keluarga lebih mudah, disiplin waktu lebih meningkat, ibadahnya lebih giat,
meminta ampunan lebih giat. Mudah-mudahan ini membangun jiwa dan bisa
dipertahankan kedekatan dengan Allah di bulan-bulan lainnya,” jelas Ustadz
Abdul Gani Kasuba.
Sementara itu, Abah Yasin
menuturkan pada Idul Fitri ini biasanya banyak orang yang bekerja di kota
kembali ke kampung halamannya di desa, termasuk di Malut. Dia pun menghimbau
masyarakat agar mempersiapkan segala sesuatunya agar perjalanan selama mudik
dapat berlangsung lancar dan aman.
“Bagi masyarakat
Malut, khususnya warga kota yang hendak mudik ke kampung halaman untuk
merayakan Idul Fitri, saya ucapkan selamat mudik, semoga semuanya berjalan
lancar. Untuk itu segala persiapan harus diperhitungkan dengan cermat, seperti
kondisi kendaraan, perbekalan, maupun rumah yang ditinggalkan,” tuturnya.
YA juga mengingatkan warga
yang meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong, agar memeriksa secara cermat
kondisinya, seperti listrik, kompor, gas, maupun kunci pengaman rumah. Selain
itu, sambung dia, jangan lupa untuk melapor ke RT setempat agar kondisi
lingkungan rumah dapat dipantau.
“Selain menyiapkan
segala sesuatu untuk mudik, menjaga rumah yang ditinggalkan dengan memeriksa
segala sesuatu juga penting. Sehingga usai kembali dari kampung halaman tidak
terjadi sesuatu dengan rumah yang ditinggalkan,” tuturnya.
Lebih jauh, Abah Yasin
mengajak warga yang pulang mudik agar tidak terlalu lama berada di kampung
halaman, mengingat tanggal 27 Juni 2018, masyarakat Malut akan melaksanakan
pencoblosan pilgub.
“Saya mengajak warga
tetap dapat melaksanakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni mendatang. Ini
merupakan moment penting sebagai perwujudan demokratisasi di negeri kita.
Terlebih Malut merupakan provinsi yang memiliki indeks demokrasi di
Indonesia,” ungkap mantan Bupati Halmahera Tengah 2 periode tersebut.(rd/brn)