Soal Warna Cat, Bupati Halsel Tantang Bawaslu
Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba. |
BACAN, BRINDOnews.com – Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, tampaknya tak gentar dengan ancaman Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Malut. Beberapa saat lalu, Bawaslu dan Panwas Kabupaten mengancam akan memanggil Bupati Halsel terkait warna cat kantor-kantor pemerintahan dan pagar-pagar desa yang didominasi putih-kuning-hitam, warna lambang Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS sendiri merupakan partai pengusung pasangan Bupati-Wakil Bupati Halsel saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bahrain Kasuba justru menantang Bawaslu untuk menindaknya. Pasalnya, ia yakin warna cat tersebut tak melanggar regulasi apapun. “Terserah Bawaslu saja. Sebab setahu saya, soal warna itu hak asasi. Tidak ada undang-undang yang mengaturnya. Ini soal selera masing-masing saja”,ujar Bupati saat diwawancarai Rabu (08/11/2017).
Kader PKS itu menganggap protes Bawaslu soal warna adalah sesuatu yang keliru dan menggelikan. Sebab menurutnya, semua partai memiliki warna yang rata-rata tak jauh berbeda. “Karena itu saya minta Bawaslu jangan ada sentimen lah dengan Halsel. Kok (kesannya) lebih sewot pada Halmahera Selatan begitu?” kata Bahrain sembari tertawa.
Mantan Ketua DPRD Halsel itu memastikan tidak akan menghadiri panggilan Bawaslu maupun Panwas Kabupaten terkait persoalan cat. Baginya, persoalan tersebut tak memiliki substansi yang jelas. “Apalagi soal cat pagar desa. Pemilihan warna murni inisiatif warga dan tidak ada tekanan apapun dari partai tertentu,” tegas Bahrain.
Bahrain bahkan mengingatkan kedua lembaga tersebut akan pelanggaran hak asasi manusia jika mempersoalkan warna cat. “Sebab selama ini ada masjid yang warnanya merah pun tidak ada protes apapun. Kenapa sekarang ketika warna putih-kuning-hitam banyak mewarnai Halsel, itu jadi masalah?” ucapnya.
Pantauan BRINDOnews.com sebagian besar instansi pemerintahan memang mengecat bangunan mereka dengan warna yang dikonotasikan sebagai “warna PKS”. Bahrain sendiri mengakui bahwa warna-warna tersebut saat ini secara tidak resmi ditetapkan sebagai “warna Halsel”. “Terserah Bawaslu dengan cara berpikir mereka. Kami warga Halsel juga dengan cara berpikir kami, bahwa putih-kuning-hitam adalah warna Halmahera Selatan,” tandasnya. (KitariBumi)