Brindonews.com
Beranda News Semua Guru di Maluku Utara Siap-siap Bakal di Swab Test

Semua Guru di Maluku Utara Siap-siap Bakal di Swab Test

Ilustrasi belajar mengajar tatap muka di sekolah.





SOFIFI, BRN– Tenaga guru pegawai
negeri sipil maupun honorer di Provinsi Maluku Utara bakal di tes swab. Tes ini
guna memastikan kondisi kesehatan guru dalam rangka mendukung sesuai rencana pelaksanaan
sekolah tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Direktur RumahSakit Umum Daerah Chasan BosoireTernate, Samsul Bahri mengemukakan, selain
memastikan kondisi kesehatan masyarakat, juga mencegah adanya klaster baru
penyebaran virus corona.

“Swab test ini
agar supaya memberikan jaminan kepada orang tua murid yang masuk sekolah bahwa
gurunya negatif Covid-19,” ucap Samsul, Rabu, 2 Desember.





Samsul menyatakan
pelaksanaan swab test itu berlaku bagi semua guru di Maluku Utara. Sekolah nantinya
ditutup kalau dalam swab test nanti ditenukan ada guru yang terkonfirmasi
terpapar virus corona.

“Karena kalau
guru negatif berarti para orang tua akan merasa nyaman bila anaknya mengikuti
proses pembelajaran di sekolah. Ini dapat dijadikan garansi oleh orang tua
murid dan murid-murid di kelas,” katanya.

Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara mengklaim belum mendapat
pemberitahuan perihal swab test tersebut. Amirudin menyebut harus pihak rumah
sakit lebih menyurat jika ada rencana test kesehatan pencegahan covid-19.





Kendati begitu,
Sekertaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara mengaku
mendukung kalau itu tujuannya pencegahan covid, termasuk memastikan wilayah
belajat mengajar dalam kondisi netral.

“Permintaan RSUD
Chasan Bosoire Ternate merupakan saran yang baik. Bahkan pelaksaan atau pelayanan
swab test ini tidak akan sulit meskipun jumlah guru begitu banyak”.

“Tapi kalau ini
penaganannya hanya di provinsi otomatis tidak mampu. Karena dari data saja guru
PNS PNS berkisar 2.382 dan honorer 2.625. Jumlah ni tersebar di SMK, SMA, dan
SLB. Ini boleh saja memudahkan kalau
setiap
puskesmas di kabupaten kota dimungkinan Dinas Kesehatan Maluku Utara meneruskan
ke dinas kesehatan kabupaten kota untuk menghendel proses tersebut,” ujarnya. (han/red)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan