Brindonews.com






Beranda News Sejumlah “PSK” Kabur (saat) Pemeriksaan HIV/AIDS

Sejumlah “PSK” Kabur (saat) Pemeriksaan HIV/AIDS

Pemeriksaan ladies di salah satu tempat hiburan malam di Kota Labuha

LABUHA, BRN – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Labuha melakukan skrining
kesehatan (rangkaian tes kesehatan untuk
mendeteksi penyakit
) di tempat hiburan malam yang tersebar di Kota
Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Ini sebagai langkah untuk memproteksi Human
immunodeficiency virus infection
 and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) ditengah-tengah
masyarakat di Halsel. Pemeriksaan sejumlah wanita penghibur malam di sejumlah
tempat hiburan malam tersebut melibatkan anggota kepolisian Polres Halsel.





Data yang dihimpun awak media ketika
pemeriksaan pada 24 November 2018 malam tersebut, hanya 38 (tiga puluh delapan)
wanita malam atau yang berhasil diperiksa petugas. Sedangkan sebagian wanita malam
atau dinas “duga” sebagai Pekerja Seksi Komersial (PSK) tampak tidak
mahu diperiksa.

Bahkan, salah satu tempat hiburan malam di
Desa Marabose yakni Cafe Incana terkesan “cuek” kepada petugas yang datang. Pihak
manajemennya memeribtahkan sejumlah karyawannya (ladies) agar tidak melayani petugas kesehatan yang sedang
melakukan pemeriksaan. Pihak manajemen juga meminta kepada ladiesnya lebih
mengutamakan (melayani) setiap pengunjung yang sedang berkunjung.

Tidak hanya itu, kejadian yang sama juga
terjadi di tempat karaoke Buana Lipu. Dimana sejumlah ladies yang rencana
diperiksa, para ladies langsung meninggalkan tempat karaoke karena mengetahui
adanya petugas Puskesmas Labuha yang melakukan pemeriksaan kesehatan di tempat
tersebut.





Kepala
Tata Usaha (KTU) Puskesmas Labuha, Asmawaty Amin mengatakan, di Kabupaten
Halsel sudah ada yang terinfeksi virus HIV ditahun 2017 lalu. Terdapat  dua orang pendatang (dari luar daerah) dan
lokal (masyarakat setempat) terjangkit HIV.

Meski
tidak ada (hasil pemeriksaan) semuanya negatif, tetapi pihaknya memiliki
tanggung jawab melakukan pemeriksaan agar selalu memastikan masalaah tersebut. “
Khususnya Puskesmas Labuha setiap tahun kami punya program penyuluhan,
pendataan dan skrining pada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular penyakit
infeksi menular seksual (IMS ) dan HIV/AIDS,” kata Asmawati.

Menurutnya,
langkah tepat yang dapat dilakukan adalah dengan skrining HIV sejak dini.  Sehingga bisa di lakukan penanganan lebih awal
untuk mengontrol perkembangan virus dan mempertahankan kualitas hidup bagi
penggunanya.





“ HIV
akan menyerang sistim kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh dalam
melawan infeksi dan penyakit. Tetapi sudah terdapat pengobatan yang bisa
digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit dengan mengetahui gejala HIV
sejak dini dan penanganan efektif, sehingga pengidap HIV tidak  akan mengalami AIDS yaitu gejala dan infeksi
yang timbul karena rusaknya sistim kekebalan tubuh akibat infeksi HIV,” jelas
Asmawati. (saf/red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan