PT. Antam Kembali Ingkar Janji Sedot Limbah Monoropo

Toko: Pekan Depan Sudah Action
![]() |
Endapan limbah tambang di Site Monoropo, Kecamatan Maba, Halmahera Timur. Pihak perusahaan mengklaim, meluapnya limbah ini dipicu tingginya intensitas curah hujan. |
HALTIM, BRN – Setalah sebelumnya tidak memenuhi janji pengoperasian
pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter di wilayah Maba Pura, PT. Antam
kembali ingkar janji.
Anak perusahaan BUMN pertambangan
Inalum ini tetap bersikeras tidak mau menyedot endapan limbah di Site Moronopo.
Padahal, perseroan plat merah pernah berjanji menyedot limbah tambang di Kecamatan
Maba itu.
Sikap cuek oleh perusahaan yang
bergerak di kegiatan penambangan emas ini memicu respon Ketua Komisi III DPRD Halmahera
Timur, Ashadi Tajuddin. Politisi Hanura ini menduga kalau pihak Antam melepas
tangan, dan lari dari tanggungjawab.
“Kami akan panggil pihak PT. Antam
untuk mempertanyakan apa alasannya sehingga sampai sekarang penyedotan endapan
limbah di Site Moronopo tidak dilakukan,” kata Ashadi, ketika disembangi Media
Brindo Grup (MBG), Senin, 17 Januari.
Ashadi mengaku tidak tahan lagi dengan
sikap PT. Antam yang tidak melaksanakan kewajiban memulihkan lingkungan di Site
Moronopo. Antam jangan lagi menambah masalah di Halmahera Timur, apalagi
masalah limbah yang mengancam keberlangsungan vagitasi mangrove dan ekosistem pesisir
lainnya, seperti padang lamu dan terumbu karang.
“Kami di Komisi III sangat kecewa
dengan sikap PT. Antam yang tidak pernah menepati janji. Selalu saja membiarkan
hal-hal seperti ini (limbah di Site Moronopo). Padahal penyedotan limbah sudah
menjadi kesepakatan, tapi Antam selalu saja lalai tanggungjawab mereka
memulihkan lingkungan,” sebutnya.
Bahkan, lanjut Ashadi, Antam sama
sekali dan tidak pernah menyampaikan apa alasan ke Komisi III secara resmi.
Antam dianggap terlalu tertutup menangani masalah, terutama rencana penyedotan
limbah.
President VP. HC dan CSR PT. Antam Tbk. UBPN Provinsi
Maluku Utara, A. Toko Susetio menyebutkan penyedotan limbah di Site Monorop
bakal dilakukan pekan depan.
Toko mengklaim, rencana
penyedotan mengalmi keterlambatan karena perusahaan masih menunggu alat
penyedot dari Australia.
“Keterlambatan bukan
disengaja PT. Antam, kita masih menunggu alat yang dalam proses pengiriman. Alatnya
sudah di kirim dari Ternate menuju Buli. Kami menunggu alat itu sehingga belum
disedot limbah. Ditargetkan minggu depan sudah mulai action (menyedit limbah di Site Moronopo),” sebut Toko.
“Limbah yang disedot nanti saring disalah satu
alat berupa kantong-kantong. Nanti alat itu menyaring airnya yang keluar dan
yang ditahan sisa lumpur. Alat penyaring itu cukup aman dan nantinya kami
amankan limba itu di tempat reklamasi,” terangnya. (mal/red)