Pemkab Haltim-WBN Sepakat Tangani Stunting dan Kemiskinan Ekstrim

HALTIM, BRN – Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur dan PT. Weda Bay Nikel (WBN) sepakat menjalin kerjasama menangani stunting dan angka kemiskinan di Halmahera Timur.
Kesepakatan pemerintah daerah dan perusahaan tambang nikel ini terjalin setelah Sekertaris Daerah Halmahera Timur, Ricky CH. Richfat menemui General Manager PT WBN Yudhi Santoso di Jakarta Pusat, Kamis pagi, 31 Agustus.
Pertemuan Ricky dan Yudhi membahas selain isu stunting atau gizi buruk di Halmahera Timur yang mencapai 1.077 kasus dan presentase kemiskinan tertinggi kedua di Maluku Utara, hal penting lain dibicarakan ialah road map atau peta penanganan.
“Kami ketemu perwakilan PT WBN membahas terkait road map penanganan kemiskinan ekstrem dan penurunan stunting melibatkan unsur swasta. Dan alhamdulillah dapat respon baik dari PT WBN untuk bekerjasama,” kata Ricky melalui keterangan tertulis yang diterima brindonews, Kamis siang.
Mantan Kepala BP4D Halmahera Timur ini menjelaskan, komitmen WBN membatu pemerintah daerah mengurangi tingkat kemiskinan di Halmahera Timur salah satunya merekrut angkatan kerja lokal. Sementara skema penanganan stunting akan memberikan suplemen vitamin dan makanan bergizi khusus ibu hamil dan bayi penderita gizi buruk.
“Komitmen PT WBN untuk bekerja sama dan berkoordinasi penuh dengan pemda Halmahera Timur untuk mengurangi angka pengangguran dengan cara pemprioritaskan tenaga kerja ber KTP elektronik kabupaten asal. Selain itu WBN membantu menyediakan sarana dan prasaran kesehatan untuk percepatan penurunan angka stunting. Membantu menyediakan pemberian vitamin dan makanan tambahan buat ibu dan anak penderita stunting dan ibu hamil serta menyusui,” jelasnya.
Selain sepakat menangani kemiskinan dan menekan angka gizi buruk, Ricky bilang, WBN juga bersedia membantu pemerintah daerah ihwal percepatan pembangunan infrastruktur jalan di wilayah-wilayah terisolasi. Komitmen lainnya yaitu penyediaan beasiswa untuk bagi mahasiswa berprestasi.
“Jadi torang sepakat membuka askes transportasi di wilayah-wilayah terisolir (koneksivitas) dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi,” ucapnya. (mal/red)