Demokrat Malut Gelar Pelatihan untuk Pelatih Saksi di Pemilu 2024

TERNATE, BRN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Maluku Utara (Malut) mulai memperkuat barisan untuk menghadapi Pemilu 2024. Salah satu kesiapannya ialah dengan menggelar pelatihan untuk 70 pelatih saksi yang dipersiapkan pada Pemilu 2024.
Pelatihan atau training of trainers (TOT) dilakasanakan di Hotel Bela International, Kamis 31 Agustus. 70 calon pelatih yang mengikuti TOT ini merupakan kader Demokrat dari kabupaten kota di Maluku Utara.
Ketua DPD Demokrat Maluku Utara, Rahmi Husen, mengatakan pelatihan ini adalah persiapan Demokrat menghadapi Pemilu pada 14 Februari 2024. Digelarnya pelatihan bertujuan untuk mempersiapkan lebih awal perihal kontestasi Pemilu 2024 nanti.
“Alhamdulillah semuanya hadir. Awalnya kita targetkan minimal per DPC itu lima orang, namun karena adanya semangat yang kuat, sehingga ada DPC yang mengirim anggotanya lebih lima. Misalnya Halmahera Utara 15 orang, demikian sama dengan Halmahera Barat dan Taliabu,” kata Rahmi, saat ditemui sesusai isoma.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara ini menambahkan, pelatihan ini, selanjutnya ditindaklanjuti hingga ke level paling bawah. Para pelatih saksi kemudian melatih saksi-saksi yang bertugas di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan di tempat pemungutan suara (TPS).
“Setelah ini DPD Demokrat Maluku Utara menindaklanjuti ke pengurus kabupaten kota. Ada pelatihan serupa bagi para saksi-saksi yang akan bertugas di tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan,” sebutnya.
Kepala Badan Koordinasi Saksi Nasional (BKSN) DPP Demokrat, Andi Timo Pangerang menjelaskan, pelatih saksi yang dilatih nantinya melakukan pelatihan kepada saksi TPS.
“Nanti DPD yang turun supervisi terhadap pelatihan-pelatihan yang sudah dilaksanakan DPC,” katanya.
Menurut Andi, pelatihan pelatih saksi dilakukan di seluruh DPD, dan Maluku Utara merupakan provinsi ke-12 yang menggelar TOT. Tujuannya agar para saksi yang bertugas nanti dapat mengawal dan menjaga perolehan suara Demokrat.
Para pelatih saksi diberikan sejumlah motode pembelajaran atau materi tentang saksi, aturan hingga memanimalisir potensi terjadinya curang.
“Paling penting adalah bagaimana para saksi mengawal suara Partai Demokrat itu betul-betul sesuai tugas dan tanggung jawabnya, ini yang diharapkan. Ini langkah antisipasi juga (kecurangan pemilu),” sambung Andi. **