Pemda Masih Bergantung Kepada PT. Telkomsel

![]() |
Plt gubernur Malut, M. Natsir Taib |
TERNATE, BRN –
Ketergantungan sekolah terhadap PT. Telkom dalam penggunaan jaringan internet
pada pelaksaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) nampaknya menjadi
catatan tersendiri khususnya di Maluku Utara. Betapa tidak, minimnya upaya
perbaikan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun Pemerintah Kabupaten/Kota,
dengan terpaksa sekolah-sekolah yang melaksanakan UNBK ini harus bergantung
jaringan internet di PT. Telkom.
Kondisi
ini tentu menambah catatan buruk terutama dalam peningkatan mutu pendidikan.
Terlebih lagi teknologi informasi yang saat ini berkembang sangat pesat. Jika
tidak mengikutinya, dipastikan akan tertinggal jauh dengan daerah-daerah maju
lainnya di Indonesia. Ditambah lagi saat pelaksanaan UNBK sering diwarnai
insiden terganggunya jaringan internet. Hal seperti ini tentu membutuhkan
genggaman tangan dari pemerintah daerah. Jaringan internet yang bagus sangat menentukan
lancar atau tidaknya setiap pelaksaan UNBK. Cerminan ini nampaknya tak digubris
pemerintah daerah, dan terbukti hingga kini sekolah yang ada di Maluku Utara
masih bergantung pada PT. Telkom sebagai penyedia.
Menanggapi
hal tersebut, pelaksana tugas (Plt) gubernur Maluku Utara, M. Natsir Taib
kepada wartawan mengatakan, Pemprov akan mengupayakan berkoordinasi dengan
pemerintah Kabupaten/Kota mengenai penggunaan atau ketergantungan pihak sekolah
dengan PT. Telkom. Dimana, jaringan internet sendiri merupakan akses bukan
hanya berlaku pada siswa atau peserta didik saja, namun hal ini juga digunakan
untuk khalayak luas. “ Kita akan coba koordinasikan dengan pemerintah
Kabupaten/Kota, karena ini tanggungjawab Bupati, Wali Kota, dan termasuk
gubernur,” ujarnya, Senin (9/4/2018).
Natsir
menyebutkan, di tahun 2019 nanti, Pemprov memprioritas peningkatan mutu
pendidikan. Skala prioritas pendidikan akan mampu menjawab semua keluhan yang
ada, salah satunya penggunaan jaringan internet yang masih bergantung pada PT.
Telkom.
Maluku
Utara adalah salah satu daerah yang belum mampu menggunakan jaringan sendiri di
setiap pelaksanaan UNBK. Kondisi ini tentu tak berbanding lurus jika
dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. “ Sekolah-sekolah
yang ada di daerah lain sudah mampu menggunakan jaringan lokal yang terkoneksi
langsung jaringan di pusat, sementara kita di Maluku Utara belum berlakukan
itu,” terangnya.
Kata dia, Pemprov akan
terus berupaya pemberlakuan jaringan lokal di tiap-tiap sekolah di jenjang
menengah atas dan menengah kejuruan. Jika sudah dilengkapi server lokal dan
terkoneksi langsung dengan server yang ada di pusat, dapat dipastikan sekolah
tidak lagi bergantung pada pihak telkom. “ Kita akan lihat fasilitas apa yang
di butuhkan, apakah itu server atau fasilitas semacam apa yang digunakan agar
bisa terkoneksi langsung dengan server di pusat,” katanya. (red/emis)