Tak Islami, BKPRMI Malut Protes Tiadakan Duta STQ 2021 yang Viral di Medsos
Sembilan dari 20 Duta STQ Nasional 2021 berpose bersama di salah satu hotel di Kota Ternate. Hotel kabarnya dijadikan sebagai sekretariat. |
SOFIFI, BRN – Panitia Pelaksana Seleksi Tilawatil Qur’an atau
STQ XXVI Tingkat Nasional di Sofifi, Maluku Utara, meniadakan adanya duta STQ. Penghapusan
ini setelah ormas islam yang berpatisipasi memprotes busana yang
dikenakan 20 wanita itu.
Ketua Badan
Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia atau BKPRMI Maluku Utara, Hasby Yusuf mengatakan,
foto 20 wanita duta STQ yang sempat viral di media sosial itu bukan termasuk rundown acara.
“Apalagi busana yang
mereka kenakan tak pantas. Saya mewakili unsur Ormas Islam di panitia pelaksana
jelas memprotes, karena pakaian duta STQ ini sama sekali tidak bernuansa
islami,” kata Hasby, Jumat, 15 Oktober.
Hasby mengemukakan, panitia
pelaksana harusnya lebih fokus dan mengutamakan nilai keagamaan. Terutama
memerhatikan busana duta STQ. Semua rangkaian kegiatan STQ, tentu bernuasa
islami dan sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.
“Menyangkut hal ini kemudian
pak gubernur marah dan meminta untuk ditiadakan yang namanya duta STQ
Nasional,” ucapnya.
Ketua Bidang
Publikasi, Dokumentasi dan IT STQ Nasional, Rahwan K. Suamba menanggapi santai
adanya penghapusan duta STQ.
Rahwan meminta semua
pihak terus menyemarakkan semangat penyelenggaran STQ Nasional meski duta STQ
ditiadakan.Ia mengaku, hajatan
nasional di Sofifi dibawah kontrol Gubernur Abdul Gani Kasuba itu masih punya kekurangannya.
“Sebagai panitia,
saya siap di kritik tehadap semua pelaksanaan. Semoga kita sehat-sehat dan
baik-baik selalu, ini suara rindu sahabat,” sebutnya. (red)