Muis: Masyarakat Inginkan Pemimpin yang Visioner Seperti Elang
Moeis Djamin. |
TERNATE, BRN – Jadwal Pemilu Serentak resmi disepakati pada 2024
mendatang. DPR, KPU dan Bawaslu bersepakat Pileg-Pilpres dilakukan pada
14 Februari 2024.
Sedangkan Pilkada pada
27 November di tahun yang sama, atau sembilang berikutnya. Kesepakatan ini
disepakati dalam rapat dengar pendapat bersama Kemnedagri RI dan DKPP di
Senayan kemarin.
Penetapan jadwal
pesta demokrasi lima tahunan itu pun disambut baik para kandidat yang bakal ikut mentas.
Salah satunya Edi Langkara, Bupati Kabupaten Halmahera Tengah.
Politisi Partai Golongan Karya ini
digadang-gadang bakal maju pada Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara.
Pada panggung ini, bupati yang akrab disapa Elang itu tidak sendirian, namun
sejumlah figur seperti Muhammad Kasuba, Alien Mus, Aliong Mus, Ahmah Hidayat
Mus, dan Cpt. Ali Ibrahim ikut bersaing.
Elang dan Trio Mus ini bahkan masuk
dalam radar kader potensial Golkar. Sementara Muhammad
Kasuba diklaim menggunakan perahu PKS. Sedangkan Ali Ibrahim adalah kader PDIP
dan saat menjabat sebagai Wali Kota Tidore Kepulauan.
Sekretaris Kosgoro 1957 Maluku Utara, Moeis
Djamin menyatakan, Tim Elang terus bergerak melakukan konsolidasi di Sepuluh
kabupaten kota di Maluku Utara.
Pemasangan baliho Elang di seluruh kabupaten
dan Kota adalah wujud respon publik yang menghendaki perubahan, serta adanya
keinginan kuat masyarakat untuk memilih pemimpin yang berprestasi, energik, dan
visioner.
“Elang 2024 atau jaringan Elang untuk
Gubernur 2024 telah bergerak di seluruh kabupaten kota. Terus berpacu tidak
hanya sekedar untuk Edi Langkara menjadi Gubernur Maluku Utara Tahun 2024,
namun untuk kemajuan Maluku utara yang berkeadilan,” kata Muis, dalam
keterangan tertulis yang diterima brindonews.com, Selasa siang, 25 Januari
2020.
Muis mengatakan di kota Ternate misalnya.
Baliho Elang dibeberapa pekan terakhir melaju signifikan dan terlihat jelas di
sejumlah ruang-ruang publik. Demikian juga di Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Taliabu,
dan Halmahera Selatan.
“Baliho bertuliskan berkarya untuk Maluku Utara Hidup mulai
bertebaran di mana-mana. Ditambah lagi baliho ucapan HUT partai politik maupun terhadap
pelaksanaan kegiatan organisasi kemasyarakatan,” ujarnya. (jr/red)