Janjikan Program Seribu Rumah, Anjas Taher: Cara Atasi Urgensi Kemiskinan
HALTIM, BRN – Calon wakil bupati nomor urut 2 Anjas Taher menyebutkan program bantuan seribu rumah layak huni dan rehabilitasi rumah warga merupakan cara super jitu menghilangkan prevalensi angka kemiskinan di Kabupaten Halmahera Timur.
“Program ini akan menguraikan urgensi angka kemiskinan di Halmahera Timur menjadi berkurang,” kata Anjas begitu menyampaikan orasinya pada kampanye paslon Ubaid-Anjas di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wasile Timur, Rabu malam, 6 November.
Politikus partai besutan menteri ESDM Bahlil Lahadalia itu mengatakan, hunian seribu rumah yang dirancang pada pencalonannya bersama calon bupati Ubaid Yakub di pilkada 27 November 2024 diyakini kedepan sangat membantu warga yang belum berpenghuni.
Rumah warga yang belum selesai dibangun atau masih teridentifikasi ada kekurangan material pada atap seng kata Anjas, akan dibantu menyumbangi kekurangan bahan material.
“Misalkan kalau warga bangun rumah tapi masih ada kekurangan material akan dibantu. Ini yang disebut program rehabilitasi rumah warga,” jelasnya.
Program seribu rumah layak huni dan rehabilitasi lanjut Anjas, bertujuan pemerintah mengatasi keruwetan ketimpangan warga berkategori miskin. Apalagi angka kemiskinan di Halmahera Timur masih cukup tinggi.
“Ini cara torang mengurai urgensi angka kemiskinan. Di Halmahera Timur ini masih ada yang dalam satu rumah 2 sampai 3 KK. Ini juga menjadi faktor kemiskinan makin bertambah, makanya cara torang menguraikan kemiskinan dengan membuat program seribu rumah dan rehabilitasi rumah warga,” ucapnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Timur menyebutkan, angka presentase kemiskinan per 2023 turun menjadi 12,47 persen.
Data BPS menunjukkan angka kemiskinan 2020 15,45 persen. Di 2021 turun menjadi 15,04 persen, kemudian di 2022 turun diangka 13,14 persen. Presentase jumlah tersebut pada tiga tahun terakhir angka kemiskinan di Halmahera Timur paling buncit dari semua kabupaten kota di Provinsi Maluku Utara.
“Sebelum saya dan pak Ubaid menjabat torang Halmahera Timur selalu disebut-sebut sebagai kabupaten paling miskin. Karena ini adalah harga diri dan nama baik daerah, torang merasa malu selaku putra daerah. Setelah dilantik kami targetkan kasih turun angka kemiskinan,” ucapnya.
“Torang bangun infrastruktur jalan dan jembatan, program kampung faifiye dengan bantuan lainnya untuk mengatasi kemiskinan dan alhamdulilah sampai 2024 ini angka kemiskinan sudah turun menjadi 12 persen lebih,” sambung Anjas.
Faktor kemiskinan terbilang paling tinggi pada sebelumnya dipengaruhi banyak masalah yang melatarbelakangi, satunya konektivitas.
Itu mengapa dia dan bupati Ubaid Yakub memasang target membangun infrastruktur jalan di Kecamatan Maba Utara dan Wasile Utara agar bisa terkoneksi antar desa dan kecamatan.
Selain infrastruktur jalan yang dibangun kata Anjas, mereka pun menyelesaikan pembangunan 32 jembatan penghubung berkonstruksi baja dan beton untuk aksesibilitas yang layak bagi masyarakat.
“Target kami dalam periode hanya 3,7 tahun sudah bisa hubungkan Maba Utara dan Wasile Utara. Ini sudah membantu rakyat di Utara untuk meningkatkan aktivitas dan produktivitas mereka,”
“Sekarang tidak lagi pakai perahu fiber untuk ke Kota Maba cukup dengan sepeda motor atau mobil untuk pergi berurusan atau berkunjung ke keluarga, beda dengan dulu-dulu sangat sulit skali dapat akses jalan yang layak,” tandasnya. (*)