Brindonews.com
Beranda News Halmahera Timur dan Tengah Rawan Illegal Fishing Kapal Sulawesi Utara

Halmahera Timur dan Tengah Rawan Illegal Fishing Kapal Sulawesi Utara

Ilustrasi illegal fishing.

SOFIFI,
BRN
– Perairan Halmahera
Timur
dan Halmahera Tengah termasuk daerah rawan illegal fishing. Kawasan perairan ini menjadi fishing zone kapal-kapal pencuri ikan
dari Sulawesi Utara.
 

Kerawanan pencurian ikan illegal kapal berbendera provinsi Ibu Kota Manado ini
disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku
Utara
, Abdulah Assagaf dalam acara coffe
morning
bertajuk DKP Malut dan Catatan Akhir Tahun, di Aula Dinas
Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, Senin siang, 27 Desember.





 

Abdulah mengatakan, minimnya anggaran dari pemerintah pusat
cenderung jadi kendala pengelolaan potensi perikanan yang maksimal. Maraknya gangguan
pencurian daerah-daerah tetangga juga dipengaruhi armada tangkap yang masih
dibawah kapasitas.

 





“(yang kita tahu dulunya) itu dari Filipina, tapi sekarang
dapat gangguan dari daerah-daerah tetangga kita, salah satunya Sulawesi Utara. Kita
masih terkendala dengan armada sehingga kita tidak mampuh mengelola sumber daya
perikanan belum baik. Mereka sudah punya armada kapasitas sampai 25 GT,
sedangkan kita punya baru 10 GT. Bagaimana kita mau perkuat leading sektor kalau
sektor pertambangan masih dibutuhkan (diutamakan). Kalau mau sektor ikan,
dor-doran anggaran untuk kita supaya kita bisa bikin kapal yang besar dan bersaing
dengan mereka,” kata Abdullah.

 

Abdullah menyatakan, kapal-kapal tersebut menjadikan
beberapa titik lokasi sebagai pos operasi. Gebe dan Patani di Halmahera Tengah,
dan Desa Patlean di Halmahera Timur.





 

Untuk menekan laju dan ruang gerak illegal fishing, lanjut
Abdulah, pihaknya terus berupaya memberantas praktik pencurian ikan di wilayah perikanan
Maluku Utara. Kerja sama lintas sektor pun diperkuat untuk memberantas praktik
tersebut, khususnya dari kapal penangkap ikan illegal.

 





“Di tanggal 10 Januri 2022 itu ada rapat bersama
pihak angkatan laut, salah satunya membahas pengawasan dan penindakan illegal fishing. Melalui forum kolaborasi
ini kita berharap action-nya bisa menekan pencurian ikan
di wilayah kita,” ujarnya. (red)

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Iklan