Gubernur Malut Terima Penghargaan Penanganan Konflik Sosial Dari Pempus
Menkopolhukan dan Mendagri Serahkan Penghargaan Kepada Gubernur Malut |
JAKARTA,BRN – Patut diberi acungan jempol dan
paresiasi kepada Abdul Gani Kasuba, pasca di dilantik sebagai gubernur dua priode
beberapa hari yang lalu di Istana Negara oleh Presiden RI Joko Widodo, Gubernur
kini telah menerima penghargaan lagi dari pemerintah pusat.
Piagam
penghargaan yang diberikan secara langsung oleh Menkopolhukam DR. Jend (purn)
Wiranto dan Mendagri, Tjahjo Kumolo itu, pada acara Rapat koordinasi nasional
(Rakornas) tim terpadu penanganan konflik sosial, Kamis (16/5), yang dipusatkan
di lantai VII, Grand Paragon, dibilangan Gajamada, Jakarta.
Selain
Maluku Utara juga ada beberapa kepala daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi yang
menerima piagam penghargaan dari Mendagri kategori Prestasi dan Inovasi
Dalam Penanganan Konflik Sosial, yakni; kategori terbaik 1 diraih oleh
Kabupaten Lamongan dan Provinsi Jawa Timur, terbaik ke 2 diraih Kabupaten
Gunung Kidul dan Provinsi Yokjakarta, sementara terbaik ke 3 diraih oleh Kota
Tidore Kepulauan dan Provinsi Maluku Utara, terbaik ke 4 diraih oleh Kabupaten
Lampung Selatan dan Provinsi Lampung serta posisi terbaik terakhir atau ke 5
diraih oleh Kota Banda Aceh dan Provinsi Aceh.
Menkopolhukam
dalam paparannya mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar tetap jaga
keamanan dan ketertiban. “Kepada semua elemen bangsa, termasuk TNI dan
Polri agar dapat mencitakan kondisi aman di masyarakat, terutama sebelum dan
sesuda putusan Pleno KPU pada 22 Mei nanti,” ungkapnya.
Untuk
meminimalisir terjadinya berbagai konflik di masyarakat, kita harus satukan
persepsi, demi kemajuan daerah, bangsa dan negara,” jelasnya.
Selain
itu dirinya juga menegaskan kepada seluruh kesatuan TNI-Polri untuk melakukan
pemantauan dan deteksi dini setiap pergerakan di daerah. ” Kepada semua
aparat keamanan agar dapat menjalankan tugas sesuai SOP. Dan jangan ada yang
bawa Senpi,” tegasnya.
Fote Bersama Menkopolhukam dan Mendagri, Serta Penerima Penghargaann |
Senada
dengan itu, Mendagri dalam pemaparannya mengatakan bahwa tingkatkan koordinasi
untuk semua elemen strategis.
“Kita
punya Pemda dan Forkopimda, punya Camat, Koramil dan Polsek sampai ke Babinsa.
Teruslah lakukan deteksi dini, untuk mencegah berbagai macam konflik, yang
tentunya tidak kita ingingkan bersama,” kata Mendagri.
Dirinya
juga mengatakan bahwa, penanganan konflik sosial, tentunya kita harus
mencermati suhu politik nasional pasca pelaksanaan Pemilu.
“undang-undangnya
penanganan konfliknya jelas. UU Nomor 7 tahun 2012, PP Nomor 2 tahun 2015 dan
Permendagri Nomor 42 tahun 2015. Kewenangan pemerintah mengkoordinasikan
pencegahan konflik ini mutlak, baik dari Pusat sampai ketingkat yang paling
bawah. Bahwa negara atau pemerintah harus hadir dalam rangka menjaga kedamaian
dan rasa aman pada masyarakat,” tegasnya.
Sementara
itu, Gubernur Maluku Utara menyampaikan terimakasih kepada seluruh rakyat
Maluku Utara, atas segala dukungan dan partisipasinya dalam membina kebersamaan
dalam perbedaan, baik agama, suku, ras dan golongan dalam menjaga keamanan ini.
juru
bicara Gubernur Maluku Utara Muliadi Tutupoho mengatakan, Pemprov Maluku
Utara sangat berterimakasih kepada seluruh rakyat Maluku Utara.
Tentunya
capaian prestasi ini merupakan hasil kinerja kita semua masyarakat Maluku
Utara, termasuk Pemerintah daerah Kabupaten dan Kota, tokoh Agama, tokoh
Masyarakat, tokoh Adat, organisasi kepemudaan, forum kerukunan antar umat
beragama, peran akademisi pihak kampus civitas akademika, peran Pers cetak
maupun elektronik, yang telah menjaga keamanan dan ketertiban dalam menjalani kehidupan
sosial kemasyarakatan,” ungkap Muliadi Tutupoho selaku juru bicara
mengutip penyampaian Gubernur Maluku Utara disela-sela acara tersebut.
“Alhamdulillah,
dalam momentum Pileg dan Pilpres ini, Maluku Utara tetap aman dan kondusif.
Olehnya
itu koordinasi terus kita lakukan, sehingga dapat meminimalisir konflik sosial
yang mungkin akan timbul di masyarakat,” akunya. Lanjut Muliadi, dirinya
juga berharap, agar masyakat tidak mudah terprofokasi oleh isu-isu menyesatkan
yang memecabelah kerukunan dan kebersamaan yang telah kita bangun selama
ini. (adv)