Gubernur Canangkan Gerakan Maluku Utara Menanam
Gerakan Menanam Bersama Forkompimda Malut |
SOFIFI,BRN –
Gubernur KH Abdul Gani Kasuba bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(Forkopimda) resmi melaunching Pencanangan Gerakan Maluku Utara Menanam, Senin
(11/5/2020). Mengawali gerakan ini dengan menanam padi ladang secara simbolis, dilanjutkan
dengan Sukun, Kelapa Bido, Singkong, dan Cabe.
Gerakan
ini merupakan inisiatif Gubernur untuk memperkuat ketahanan pangan lokal
khususnya menghadapi pandemi Covid-19. Gubernur menyediakan lahan seluas 7
hektar miliknya di Sofifi, Kota Tidore Kepulauan, untuk menanam Padi Ladang,
Kelapa Bido, Cabe, Tomat, Sukun, Jagung Manis, jagung hibrida, Singkong, dan
tanaman umbi-umbian lainnya. ” Dari kebun kecil ini kita gerakan petani seluruh
indonesia,”ucap Gubernur.
Iya
menyatakan tidak ada yang tahu kapan wabah ini akan berakhir, oleh karena itu
perlu adanya langkah ikhtiar khususnya dalam sektor pangan selain pada penanganan
penyebaran Covid-19.
Gubernur
mengatakan singkong (warga lokal menyebutnya kasbi) dan pisang merupakan
makanan yang sudah puluhan bahkan ratusan tahun menjadi hidangan masyarakat
Maluku Utara. Sementara beras baru ia dengar sekitar 30 tahun belakangan. “Mari
kita menggerakan masyarakat mempersiapkan pangan ini sehingga kita tidak
merasakan kesulitan,”imbuhnya.
Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Serahkan Bantuan Bibit Pangan kepada Kadis Pertanian Halbar |
Gubernur
mengajak seluruh kepala daerah dan masyarakat agar tidak meninggalkan lahan
kosong, melainkan dimanfaatkan untuk tanaman pangan dan holtikultura.
Terpisah,
Kepala Dinas Pertanian Rizal Ismail mengaku akan melakukan koordinasi dengan
kabupaten/kota melalui dinas yang menangani sektor pertanian, guna menerapkan
gerakan Maluku Utara menanam hingga ke desa-desa.
Bahkan,
pihaknya akan bekerjasama dengan Babinsa dan Babinkabtibmas untuk menjalankan
gerakan tersebut. ” sebanyak 35 pos yang akan digerakan, pos ini menjadi
tombak,”ujarnya.
Rizal
berharap, setelah Gubernur dan Forkopimda, gerakan serupa juga dilakukan di
kabupaten/kota.
“Pencanangan
ini butuh partisipasi dari semua pihak, baik Pemkab, stakeholder dan pengusaha.
Karena kita belum tau (Covid-19) akan berakhir,”pungkasnya (brn/red)