Brindonews.com
Beranda News Maluku Utara Fahmi: Aksi FPAK-MU Adalah Demo Pesanan Orang Dalam dan Jaksa

Fahmi: Aksi FPAK-MU Adalah Demo Pesanan Orang Dalam dan Jaksa

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku Utara, Fahmi Alhabsy.

SOFIFI, BRN – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Fahmi Alhabsy mengungkapkan alasanya tidak menanggapi dugaan monopoli proyek yang disuarakan FPAK-MU.

Menurutnya, aksi tersebut selain ditunggangi pihak tertentu, juga bertujuan agar menyingkirkan dirinya dari jabatan sekretaris.





“(aksi) inikan supaya saya diganti. Memang saya sengaja bungkam, karena kalau ditanggapi, akan muncul masalah lain. So pasti akan timbul data lain,” kata Fahmi saat berbicang dengan brindonews di sela-sela rapat koordinasi penyusunan KUA-PPAS di Royal Resto, Minggu malam, 3 Desember.

Fahmi menduga data yang dibeberkan pada aksi tersebut adalah orderan orang dalam Dikbud Maluku Utara. Ia juga menduga, aksi yang menyuarakan dugaan korupsi di internal dinasnya itu pesanan jaksa tertentu di Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.

“Dong (masa aksi) tau dari mana kalau bukan dari dalam. Data misalnya PPK tunggal dan pencairan 100 persen. Ini so tahu sudah, kadang  data dari coklat (istilah yang menggambarkan pihak jaksa) yang kasih dan ada yang dari internal yang berikan,” terangnya.





“Inikan capek, orang dalam sudah yang kasih ke sana supaya menyanyi (demo). Muatanya agar saya dapat panggil (diperiksa) dan ini menjadi dasar cepat-cepat ganti pe saya,” sambungnya.

Ia mengaku sudah dimintai beberapa kali keterangan pasca aksi unjuk rasa. Menurutnya, pemeriksaan yang hampir intens itu selain menyita waktunya, juga membuat konsentrasinya buyar.

“Saya sampe bilang di salah satu orang Kejati, Abang, lebih baik bikin saya punya surat tugas biar saya berkantor di sini (Kejati Maluku Utara),” akui Fahmi.





“Bahkan saya so serahkan data, mestinya ditelaah. Katanya berpengalaman di tangani kasus dugaan korupsi, tapi panggil terus,” sambungnya.

Fahmi menjelaskan awal mula dirinya menjadi pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek dana alokasi khusus (DAK). Menurutnya, ia ditunjuk sesuai kesepakatan.

“SDM khusus PPK di Dikbud itu cuma empat orang, termasuk saya. Karena paket banyak, Pak kadis (alm) bilang saya fokus DAK, sementara tiga lainnya hendel APBD. Karena proyek APBD juga banyak,” jelasnya. **





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan