Dugaan Pungli Berkedok Partisipasi HUT RI di Disdik Ternate

TERNATE, BRN – Kabar dugaan pungutan liar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate kembali mencuat. Para kepala-kepala sekolah diminta tidak menceritakan ihwal pungutan ke publik.
Kabar ini terendus setelah Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Muslim Gani ditunjuk menjadi ketua panitia lokal peringatan Dirgahayu RI yang ke 78 tahun oleh Wali Kota M. Tauhid Soleman.
Informasi yang dirangkum brindonews, per sekolah dipatok Rp1-2 juta, tergantung standar sekolah. Seluruh TK, SD dan SMP wajib menyetor sebelum hari H Dirgahayu RI ke 78 tahun.
Muslim Gani bahkan dikabarkan sudah menggelar dua kali rapat dengan seluruh kepala-kepala sekolah di ruangannya pada Senin dan Selasa kemarin.
Dalam rapat, Muslim memberi instruksi setiap sekolah wajib berpartisipasi paling sedikit Rp1 juta, di bawah Rp1 juta ditolak alias tidak masuk dalam daftar partisipasi. Informasinya, sudah ada tiga SMP yang setor.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, total TK, SD dan SMP di Kota Ternate sebanyak 239. Jumlah ini jika diakumulasikan per sekolah Rp1 juta, maka total pungatan ditaksir mencapai Rp239 juta, meningkat menjadi Rp478 juta apabila seluruh sekolah menyetor Rp2 juta.
Salah satu sumber, kepada brindonews membenarkan kalau Muslim Gani melakukan rapat dengan seluruh kepala-kepala sekolah di Kantor Dinas Pendidikan Kota Ternate beberapa waktu kemarin.
“Dia (Muslim Gani) bilang panggil rapat, tapi rapat per gugus. Kalau panggil semua katanya yang lain akan tidak datang, makanya panggil secara gugus saja,” katanya, Rabu, 2 Agustus.
Ia mengatakan, pungutan dengan alasan partisipasi peringatan HUT RI baru kali pertama terjadi. Kata dia, di tahun-tahun sebelumnya tidak pernah ada partisipasi.
“Kalau kurang dari Rp1 juta tara (tidak) mau ambil. Torang (kami) mau tanya tapi takut, jadi cuma diam saja. (pak kadis) juga bilang tidak boleh cerita di luar. Setahu kami hajatan nasional seperti ini sudah ada anggarannya, tapi kenapa bebankan lagi ke kita pihak sekolah,” ujarnya.
Muslim Gani dikonfirmasi awalnya mengiyakan adanya pungutan dimaksud. Namun tak lama kemudian ia meralat dengan mengalihkan jawaban lain sembari menyentil dugaan pungutan liar pada saat PPDB online. “Tapi jangan dulu dipublis, tunggu hari Jumat sudah,” singkatnya. *