Diduga Ada Keterlibatan Pengurus Askab, Satu Pemain SSB Tunas Muda Halbar Batal ke Banjarmasin

HALBAR, BRN – Salah satu pemain SSB Tunas Muda, Halmahera Barat, M. Ridho Rumadaul, batal berangkat ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan , untuk bergabung dengan Tim Soeratin U 15.
Pemain yang berasal dari Desa Bobanehena, Kecamatan Jailolo itu tidak diikutsertakan berangkat tanpa alasan yang jelas dari Coach (pelatih) SSB Tunas Muda Halmahera Barat.
Orang tua dari M. Ridho mengaku kesal atas tindakan yang dilakukan oleh Coach SSB Tunas Muda. Karena menurutnya, ada tiga pemain SSB tunas muda U 15 yang diberangkatkan ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk bergabung dengan tim Soeratin U 15.
“Jadi tiga pemain U-15 itu salah satunya anak saya. Namun tidak jadi berangkat tanpa alasan yang jelas,” Ungkapnya, Senin (28/7/2025).
Ia mengaku, pada Sabtu (26/7) kemarin anaknya mendapatkan informasi dari Coach SSB Tunas Muda bahwa anaknya bersama Farhan S Sidik dan Diqrallah M. Irfan akan siap berangkat ke Kota Banjarmasin
“Pada jam 3 sore, Cocah memberikan pesan melalui WhatsApp agar menyiapkan berkas anak saya karena akan berangkat ke samarinda. Saya sudah siapkan semua berkas, sisa KTA yang belum jadi dan rencananya Hari Senin baru buat,”katanya.
Ia juga mengatakan, pada hari Minggu (27/7) sekitar pukul 7;00 WIT anaknya latihan, setelah itu anaknya kembali ke rumah dan memberitahu bahwa akan berangkat sore nanti menggunakan kapal cepat.
“Namun mirisnya, pada waktu siang saya melihat postingan Facebook Wakil Bupati bersama pemain SSB tunas Muda yang siap berangkat namun dari postingan itu anak saya tidak ada, “Ujarnya.
Pihak keluarga menghubungi coach, namun coach hanya menjawab bahwa Ridho masuk pada tahap II. Setelah mengetahui bahwa dirinya tidak jadi berangkat, mental Ridho langsung drop hingga saat ini. Bahkan tidak mau makan.
“Saat ini anak saya mentalnya terganggu, ia merasa sedih karena tidak jadi berangkat bahkan ia tidak mau makan,” katanya
Ia menyesali tindakan Coach SSB Tunas Muda karena tidak profesional, karena menurutnya dalam daftar nama anaknya yang akan diberangkatkan namun tiba-tiba diganti.
“Posisi anak saya itu diganti dengan anak dari pengurus Askab. Jadi saya berharap sabagai Coach harus profesional karena ini menyangkut mental anak-anak,” pungkasnya. (Ul/Red)