Desak Pemprov Malut Bangun Jembatan Penghubung

Ternate BRINDOnews.com– Puluhan
Mahasiswa Obi Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara yang tergabung dalam Komite
Perjuangan Rakyat Obi (KPRO) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor RRI Cabang Ternate, Selasa
(05/12/2017) pagi tadi.
Aksi KPRO ini meminta Pemprov
Maluku Utara segera membangun jembatan penghubung antara Desa Jikotamo dan Desa
Buton yang ambruk akibat diterjang banjir bandang 1 tahun silam. Meski begitu Pemerintah
Provinsi terlihat cuek. “Ambruknya jembatan
penghubung, berdampak pada lumpuhnya aktifitas ekonomi masyarakat maupun pendidikan.
” Penyebab banjir akibat
kejahatan PT Poleko yang telah merusak hutan, tanpa ada reboisasi kembali,”
ucap Kordinator Aksi Upiawan Umar saat menyampaikan
orasinya.
Lanjutnya, aksi KPRO pada
tanggal 6 November lalu di depan Kantor Gubernur Provinsi Maluku Utara di
Sofifi beberapa waktu lalu. Mendesak kepada Pemprov Malut, untuk segera membangun
jembatan penghubung secara permanen.
“ Namun Wakil Gubernur Maluku Utara dihadapan
massa aksi saat itu, beralasan bahwa Keuangan Pemprov lagi kosong, mau dapat
uang dari mana,” ujar Upiawan Umar meniru bahasa wagub dalam orasinya.
Menurut Upiawan, keuangan Pemprov
Malut sudah di alokasikan untuk kegiatan korporasi asing, yakni pelaksanaan
WIFT di pulau Widi yang menghabiskan anggaran
cukup besar sampai- sampai Pemprov rela
berutang ke pihak ketiga agar bisa
terlaksana kegiatan korprasi tersebut.
” KPRO menuntut untuk
secepatnya membangun jembatan desa Obi, cabut izin usaha investasi asing di
Malut, khususnya di kepulauan Obi, stop pemerasan ruang hidup terhadap petani
dan nelayan dan adili pelaku pelanggaran HAM,” ujar Upiawan (Shl/red).