Brindonews.com






Beranda Daerah Dengar Bunyi Saund , Gubernur Malut Geram

Dengar Bunyi Saund , Gubernur Malut Geram

Gubernur Malut KH Abdul Gani Kasuba naik pitam ketika didemo oleh forum komunikasi pemuda Kota Sofifi

SOFIFI – Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Ghani
Kasuba (AGK) naik pitam alias marah ketika di demo oleh Forum Komunikasi Pemuda
Kota Sofifi (FOKUS) di halaman Kantor Gubernur Maluku Utara yang terletak di
jalan gosale puncak Sofifi, Senin (27/5/2019).





Kemarahan AGK pada saat
dirinya sedang melaksanakan sholat dzuhur berjamaah bersama wakil gubernur M.
Al Yasin Ali beserta pimpinan SKPD dan ASN di masjid  Pemerintah Provinsi Maluku Utara tiba-tiba
datang sekelompok pendemo yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Pemuda Kota
Sofifi sontak langsung melakukan orasi di depan masjid.

Bahkan, pengunjuk rasa
sempat menghentikan orasi mereka beberapa menit, ketika mengetahui Gubernur dan
Wakil Gubernur beserta ASN sedang melaksanakan sholat berjamaah.

Usai melaksanakan sholat
berjamaah, pengunjuk rasa kemudian melanjutkan orasi, namun rupanya AGK yang
belum mengetahui substansi masalah disampaikan pengunjuk rasa, dan  sudah telanjur emosi dengan bunyi keras
pengeras suara (Sound System) yang membahana dari pendemo, membuat AGK marah
ketika keluar dari masjid sambil berteriak ke arah pengunjuk rasa dengan jari
telunjuk. Karena saking emosi, AGK langsung mendatangi pengunjuk rasa dan
marahi pendemo, sehingga terjadi adu mulut dengan salah satu orator.

Usai adu mulut dengan
pengunjuk rasa, AGK langsung meninggalkan para pendemo untuk kembali
beraktivitas di ruang kerjanya.





Tak cukup sampai di sini,
para pengunjuk terus melakukan orasi dengan beberapa tuntutan untuk program 100
hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Malut 
KH. Abdul Ghani Kasuba dan M. Al Yasin Ali (AGK-YA) yang baru saja
dilantik oleh Presiden Jokowi tanggal 10 Mei 2019. Pertama, Stop melalukan
kegiatan-kegiatan SKPD di Kota Ternate. Kedua, Putuskan kontrak kerja dengan
kapal cepat Bahari Expres. Ketiga, Prioritaskan Pembangunan Kota Sofifi. Empat,
Prioritas tenaga honorer untuk putra-putri daerah. Kelima, Mendesak AGK-YA
untuk serius mengurus kota sofifi. Keenam, AGK-YA harus tegas terhadap ASN yang
malas berkantor.

Tak lama kemudian AGK turun
dari  ruang kerjanya, untuk melakukan
hearing terbuka bersama pengunjuk rasa bahwa akan menindaklanjuti 6 tuntutan
yang disampaikan Forum Komunikasi Pemuda Kota Sofifi.

“ Mengenai kapal cepat
tidak ada kontrak, urus kota sofifi kami sudah upaya melakukannya, kemudian
tenaga honorer putra-putri daerah kita prioritaskan,” ujar AGK  





AGK juga meminta maaf  atas aksinya terhadap pengunjuk rasa. “  saya tadi sadiki khilaf, untuk saya memohon
maaf,dan  terima kasih banyak, insya
allah  6 poin ini saya pegang dan
usahakan, karena ini program kita sebenarnya,” tutupnya

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan