Brindonews.com
Beranda Kabar Faifiye DBH Tentukan PAD Halmahera Timur

DBH Tentukan PAD Halmahera Timur

HALTIM, BRN – Estafet kepemimpinan Bupati Ubaid Yakub dan Wakilnya Anjas Taher dalam menggenjot PAD Halmahera Timur patut diacungi jempol. Kenapa tidak, presentasi PAD yang tercatat dalam ABPD 2025 tembus Rp 1,3 triliun. Presentasi tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya mampu mencapai Rp 1,2 triliun.

APBD Halmahera Timur yang naik signifikan diperoleh dari DBH sumber daya alam sektor Kehutanan, Perikanan dan Pertambangan. Kenaikan tersebut ditentukan oleh penerimaan DBH. Pada 2023, Dana Alokasi Umum hanya mampu 45,06 persen. Sementara DBH hanya 26,41 persen. Angka tersebut kembali naik pada 2024 yang mencapai DBH sebesar 58,98 persen. Itu sebab, APBD 2025 diperkirakan mencapai Rp 1,3 triliun.





Bupati Ubaid Yakub mengatakan, progres PAD Halmahera Timur pada 2023 sampai 2025 sangat mengejutkan kenaikan. Berdasarkan struktur PAD menunjukan bahwa sejak 2024 kontribusi DBH yang bersumber dari bagi hasil pajak dan bagi hasil SDA dibidang kehutanan, perikanan dan pertambangan, memiliki dampak terhadap PAD.

“DBH sangat ditentukan adanya investasi di daerah, dan investasi tidak hanya ditentukan oleh pasar global, tetapi juga membutuhkan kepastian hukum dan kondusifitas wilayah. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah akan terus mendorong investasi, sekaligus memastikan kenyamanan dan keberlangsungan investasi,” kata Bupati Ubaid begitu menyampaikan pidato pada Paripurna Istimewa DPRD Sabtu, 31 Mei.

Ubaid menyatakan, pihaknya tak hanya menargetkan PAD supaya naik. Tetapi realisasi ABPD dan tata Kelola keuangan daerah terus diperbaiki, itu sebab mengapa Pemda Halmahera Timur mendapatkan WTP Sembilan kali berturut-turut dari BPK RI Perwakilan Provinsi Maluku Utara.





Meski begitu kata Ubaid, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan ia bersama Anjas Taher yang didukung dengan kinerja masing-masing OPD. Menurut Ubaid, kinerja pembangunan daerah dapat dilihat dari beberapa indikator makro, diantaranya kinerja keuangan, ekonomi, sosial, termasuk infrastruktur.

Pengerjaan sektor infrastuktur jalan jembatan lanjut Ubaid, dari total panjang jalan lingkar 1.592,11 kilometer telah dibangun sepanjang 1.588,48 kilometer. Sisanya hanya 3,62 kilo yang belum terbangun. Sementara jembatan dari total 443 telah yang dibangun sudah mencapai 427 unit, sisanya 34 unit yang menjadi fokus untuk diselesaikan.

“Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan ditunjukan dengan indeks konektivitas wilayah pada 2023 sebesar 0,88 poin. Kemudian bertambah 1 poin pada tahun 2024. Ini memberikan indikasi bahwa 10 kecamatan telah terkoneksi dengan baik termasuk 102 desa sudah bisa diakses dengan jalan darat, walaupun dari sisi kualitas masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.





Peningkatan infrastruktur pun kata Ubaid, secara langsung meberikan dampak terhadap peningkatan indeks desa membangun atau IDM yang pada 2023 hanya sebesar 0,612 kemudian meningkat menjadi 0,625 pada 2024 sehingga 2025. Ini menunjukan desa di Halmahera Timur dikatagorikan sebagai desa berkembang.

“Kita semua dapat mengetahui dan mengukur perkembangan dan kemajuan yang telah kita capai, serta tantangan dan permasalahan yang masih kita hadapi,” ungkapnya. (*)





Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan