Dampak Gempa Pulau Bacan Capai Rp 87 M
ILUSTRASI GEMPA |
JAKARTA, BRN – Gempa bumi magnitudo 7,2 yang mengguncang Pulau Bacan, Halmahera Selatan 14 Juli lalu meninggalkan banyak duka. Selain
mengakibatkan orang tewas, juga ada kerugian keuangan yang timbul akibat peristiwa
tersebut.
Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNBP)
menyebut dampak episentrum gempa di koordinat 0,56 Lintang Selatan dan 128,06
Bujur Timur, atau tepatnya di darat pada jarak 63 km arah timur Kota Labuha,
Halmahera Selatan, pada kedalaman 10 km itu berkisar Rp 87.140.571.800.
Dilansir dari laman detik.com, BNPB, menyatakan sebanyak
3.104 warga terpaksa mengungsi dan 51 orang mengalami luka-luka. Gempa tersebut
juga mengakibatkan ratusan bangunan rusak.
“ (Sebanyak) 971 unit rumah rusak, 7 unit sekolah rusak, 3 tempat
ibadah rusak, 1 unit fasilitas kesehatan rusak, 3 unit jembatan rusak,” tulis
BNPB dalam infografis, Rabu (17/7/2019).
Infografis data kerusakan akibat gempa magnitudo 7,2 di Halmahera Selatan |
Pelaksana
harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo
sebelumnya mengatakan lima warga tewas karena reruntuhan bangunan. Satu korban
lainnya meninggal di pengungsian.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah membentuk pos
komando (posko) penanganan darurat. TNI dan Polri mendirikan dapur umum dan
dioperasikan Pemda, melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha.
“ Pemerintah setempat juga
menetapkan status tanggap darurat. Status tersebut diberlakukan selama tujuh
hari, sejak 15 hingga 21 Juli 2019,” kata Agus. (red/dtk)