Bodohi Warga, Bupati Didesak Copot Plt Kades Lusuo

![]() |
mahasiswa Unipas, Widiawati S. Bumulo menyoroti praktek KKN yang dilakukan Plt Kades Lusuo |
MOROTAI,BRN – Sejumlah warga Desa Lusuo, Kecamatan Morotai Utara (Morut) mendesak Bupati Morotai, Benny Laos mencopot Plt Kades Lusuo, Jalaludin Ode Goa. Pasalnya yang bersangkutan terindikasi telah membodohi warganya sendiri.
Dugaan sang Kades telah membodohi warganya terungkap dengan adanya seleksi perekrutan bendahara Desa. Dimana, sejumlah warga sengaja dikirim mengikuti seleksi bendahara Desa kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), sayangnya Julfa Seba yang tak lain adalah adik iparnya yang juga ikut dalam perekrutan bersama warga lainnya yang lulus sebagai bendahara Desa.
Setelah ditelusuri. Padahal sang Kades telah duluan menunjuk Julfa Seba, adik iparnya sebagai bendahara, untuk mengelabui warga agar pemilihan bendahara Desa tidak terkesan adanya praktek KKN. Sang Kades sengaja mengirim sejumlah warga lainnya beserta adik iparnya itu mengikuti seleksi di kantor DPMD.
“Kami dibodohi pak Kades, kami disuruh Kades untuk ikut tes jadi bendahara Desa di kantor DPMD, tapi yang lulus adik iparnya, masa kami disuruh tes, tapi yang lulus adik iparnya, ini namanya pembodohan, “kesal salah satu warga yang menolak namanya dikorankan, Senin (16/03).
Tak terimah dengan hasil seleksi bendahara Desa, warga itu lantas menanyakan langsung persoalan ketidak lulusan ke sang Kades. Sang Kades Kades beralasan Julfa Seba lulus sebagai bendahara Desa, karena mampu mengoperasikan komputer.
“Dari informasi awal yang kami peroleh dari DPMD, bahwa tes bendahara tidak ada persayaratan harus tau komputer, hanya perkenalkan diri dan tes wawancara, tapi Kades bilang harus tau operasikan komputer, kami lebih percaya DPMD dari pada Kades, “katanya.
Karena merasa telah dibodohi, Bupati diminta untuk mencopot sang Kades. “Masa bendahara Desa adik ipar sendiri, ini kan namanya mepraktekan KKN dan kami menolak Ulfa Seba sebagai bendahara Desa, “imbuhnya.
Terkait dengan pemilihan Bendahara yang menjadi polemik ini ikut disoroti salah satu mahasiswa Unipas, Widiawati S. Bumulo. Menurutnya, apa yang terjadi di Desa Lusuo bagian dari praktek KKN. “Masa adik ipar ditunjuk sebagai bendahara, ini sama halnya dengan mempraktekan KKN, “”timpalnya.
Selain melakukan praktek KKN, kata dia, Kades telah melakukan pembodohan kepada warganya sendiri. “Sebagai pimpinan Desa, seharusnya Kades memberikan contoh yang baik kepada warga, bukan bodoh-bodohi warga, “tuturnya.
Lanjutnya, adanya indikasi seleksi bendahara Desa kong kali kong Kades dengan pihak panitia seleksi bendahara Desa, karena sebelum seleksi bendahara Desa dihelat, tapi nama Ulfa Seba sudah diketahui sebagai bendahara Desa. “Pihak berwewenang segara turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini, “desaknya.
Terpisah Plt Kades Lusuo, Jalaludin Ode Goa saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon terkait persoalan yang dimaksud, namun nomornya diluar jangkauan. (fix/red)