Musda PDPM Halmahera Timur Dihelat, Dua Calon Ikut Tarung

HALTIM, BRN – Musyawarah Daerah ke tiga Pimpinan Daerah Pemudah Muhamadiyah atau PDPM Kabupaten Halmahera Timur resmi digelar. Gelaran Musda dalam rangka pemilihan pucuk pimpinan baru tersebut dipusatkan di Aula Hotel Samada, Kota Maba pada Senin, 29 Juli.
Musda dengan tajuk membumikan gerakan dakwah islam, memajukan Halmahera Timur yang diikuti dua bakal calon masing-masing Julfikram Hi Idris dan Rusmin Hasan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub.
Bupati Ubaid Yakub mengatakan, pembangunan infrastruktur dan kemajuan Halmahera Timur tidak terlepaspisahkan dari peran OKP termasuk Pemuda Muhamadiyah. Itu sebab, pembangunan daerah menjadi tangungjawab bersama semua stakeholder.
“Oleh karena itu saya minta kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong itu yang harus kita bangun dan kita jaga supaya kita sama-sama untuk mengurai seluruh permasalahan yang ada di Halmahera Timur. Pemuda Muhamadiyah adalah bagian integral yang bertugas untuk menggerakan dakwah islam,” katanya.
Ubaid menyatakan, tugas pokok Pemuda Muhamadiyah adalah menjalankan peran dakwah, termasuk membentuk karakter masyarakat dengan edukasi dan gerakan islam. Dalam hal membumikan dakwah di Halmahera Timur kata Ubaid, Pemuda Muhamadiyah harus tanpil dalam gerakan tunisa dan bilhaq.
Kita tauh bersama, Halmahera Timur sudah berusia 22 tahun, tentu banyak membutuhkan edukasi, sosialisasi dan gerakan ke masyarakat untuk bagaimana memajukan Halmahera Timur. Halmahera Timur mau maju atau tidak itu juga menjadi bagian dari tangungjawab Pemuda Muhamadiyah. Banyak hal yang menjadi tanggungjawab kita, termasuk bagaimana menyiapkan aspek pengetahuan dari masyarakat kita,” jelasnya.
Ketua Wilayah Pemuda Muhamadiyah Provinsi Maluku Utara Muhammad Fadli menambahkan, Musyawarah Daerah tak sekedar ajang pemilihan ketua PDPM tapi lebih dari itu adalah konsolidasi gerakan, evaluasi, langkah perjuangan dan penegasan arah masa depan organisasi.
“Kami harap Musda ini bisa melahirkan kekemimpinan yang lebih ingklusif. Tidak boleh tertutup kalau di Pemuda Muhamadiyah, kalau tidak kita akan sepih dan tertinggal dengan perkembangan zaman. Kita harus terbuka untuk berkolaborasi agar melahirkan program yang menguntungkan bagi masyarakat. (*)